6 Virus Paling Berbahaya dan Mematikan Sepanjang Sejarah, Ada Covid-19?



MOMSMONEY.ID - Ada banyak jenis virus yang hidup di bumi. Namun, di antara banyaknya virus tersebut, terdapat beberapa jenis virus yang paling berbahaya dan mematikan sepanjang sejarah.

Disebut sebagai virus paling berbahaya dan mematikan, virus-virus ini memiliki tingkat kematian tinggi, hingga ada pula yang masih belum ditemukan obatnya hingga kini.

Virus apa sajakah yang dimaksud? Simak artikel berikut ini.


Baca Juga: 7 Culture Shock yang Bikin Orang Kaget saat Pindah ke Australia

Virus Ebola

Wabah Ebola yang pertama kali menyerang manusia terjadi pada tahun 1976 di Sudang & Kongo.

Melansir dari Live Science, virus paling mematikan ini menyebar melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau jaringan dari orang/hewan yang terinfeksi.

Wabah Ebola terbesar muncul di tahun 2014 di Afrika barat yang menginfeksi sekitar 28.652 orang & mematikan 11.325 nyawa.

HIV / AIDS

Baca Juga: Bukan Stonehenge, Ternyata Ini 5 Kuil Tertua di Dunia yang Punya Peradaban Panjang

Telah menjadi epidemi berkelanjutan sejak tahun 1980-an, virus HIV masih tergolong ke dalam jenis virus paling berbahaya sekaligus mematikan di muka bumi ini.

Virus yang menyerang kekebalan tubuh ini bisa sebabkan sindrom imunodefisiensi (AIDS) yang semakin membuat seseorang lebih rentang terkena penyakit.

“Penyakit ini masih menjadi pembunuh terbesar,” kata Dr. Amesh Adalja, seorang dokter penyakit menular sekaligus juru bicara Infectious Disease Society of America, yang dilansir dari Jamaica Gleaner.

Tercatat sepanjang sejarah, mengutip dari Popsci, tingkat kematian virus ini sangat tinggi.

Baca Juga: 6 Kisah Hewan Penyelamat yang Bersejarah di Dunia, Bikin Hati Tersentuh!

Virus Marburg

Muncul di tahun 1967, virus Marburg mewabah di sekitar para pekerja lab di Jerman yang terpapar monyet terinfeksi asal Uganda.

Menurut laman The Gleaner, virus Marburg mirip dengan virus Ebola karena sama0sama menyebabkan demam tinggi & aneka gejala mirip demam berdarah.

Virus ini dianggap berbahaya dan mematikan karena tingkat angka kematiannya lebih dari 80% saat terjadi wabah besar di tahun 1998-2000.

Baca Juga: Daftar 30 Destinasi Wisata Terbaik 2023 yang Jadi Referensi Libur Tahun Baru

Virus Covid-19

Virus SARS-CoV-2 atau Covid-19 menjadi salah satu jenis virus paling berbahaya di dunia. Terkonfirmasi kematian yang tercatat hanya 7 juta jiwa. Namun jumlah korban sebenarnya lebih tinggi daripada itu.

WHO memperkirakan di tahun 2020-2021, virus ini sebabkan 15 juta kematian di seluruh dunia. Adapun varian Omicron yang disebut-sebut sebagai salah satu lonjakan kasus Covid-19 terbesar & tercepat, meski varian ini tak lebih mematikan daripada varian sebelumnya.

Baca Juga: Anti Konsumtif, Ini 7 Cara Berhenti Belanja Pakaian yang Tak Dibutuhkan

Virus MERS

Virus MERS termasuk dalam keluarga virus yang sama dengan SARS-CoV & SARS-CoV-2. Virus ini, menurut WHO, menginfeksi unta & berakhir menular pada manusia yang memakan daging unta terinfeksi.

Pemicu wabah virus MERS terjadi di Arab pada 2012 & Korea Selatan pada 2015. Tingkat kematian virus ini cukup tinggi karena menewaskan 35% orang yang didiagnosis penyakit tersebut.

Menjadi salah satu virus paling berbahaya & mematikan di dunia, masih belum ada vaksin yang bisa menyembuhkannya. Cara terbaik adalah dengan mengurangi kemungkinan penularan, sebab sejatinya virus MERS tidak mudah menular antar-manusia.

Baca Juga: Ini yang Perlu Anda Lakukan Segera setelah Digigit Anjing & Kucing

Virus Rabies

Virus rabies pernah jadi masalah serius di negara-negara seperti India & Afrika. Sekitar 59.000 orang dilaporkan meninggal setiap tahunnya akibat virus mematikan ini.

Virus rabies adalah jenis virus yang dapat mematikan otak. Infeksinya dimulai dari gigitan/cakaran mamalia yang terinfeksi.

Manusia yang terkena harus segera mendapatkan vaksin antibodi, sebab begitu gejala rabies mulai terlihat, maka tingkat kematian virus rabies adalah 99%, menurut CDC.

Itulah beragam virus paling berbahaya dan mematikan sepanjang sejarah. Berhati-hatilah & jaga selalu kesehatan tubuh Anda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Raissa Yulianti