YUNNAN. Gempa yang menimpa daerah pegunungan China telah dikonfirmasikan pejabat provinsi telah menyebabkan 64 orang meninggal dunia dan 715 orang lainnya luka-luka. Korban gempa yang mengguncang pegunungan daerah Barat Daya China di Provinsi Yunnan ini mungkin saja akan bertambah.

Pasalnya para petugas penyelamat masih belum mencapai beberapa daerah pedesaan yang terkena guncangan gempa. Menurut pejabat di Kota Zhaotong di Provinsi Yunnan kepada Xinhua, jalanan terhadang longsor. Listrik dan jaringan komunikasi pun terputus, terutama di daerah-daerah yang kena hantaman gempa hebat.

Menurut China Earthquake Networks Center (CENC), gempa berkekuatan 5,7 skala Ritcher ini menghantam daerah perbatasan Yiliang di Provinsi Yunnan dan Weining di Provinsi Guizhou pada pukul 11.19 waktu setempat. Kedalaman gempa diperkirakan hanya 14 km. Gempa ini pun masih diikuti gempa susulan sekitar 60 kali dengan kekuatan di bawah 4 skala Rithcer. Gempa berpusat di Kota Louzehe, sekitar 33 km dari pusat Kota Zhaotong.

Saat ini upaya penyelamatan banyak terhadang oleh akses jalan yang banyak tertutup oleh leongsoran. “Jalan tertutup dan para penyelamat harus mendaki pegunungan untuk bisa mencapai daerah pedesaan yang terkena dampak gempa parah,” tutur Li Fuchun Kepala Desa Louzehe.

Wartawan Xin Hua yang berada di lokasi melihat bebatuan besar, beberapa setinggi 4 meter jatuh dari pegunungan dan menghalangi jalan. Beberapa longsoran pun terjadi sehingga jalan makin sulit dilalui.

Menurut Huangfu Gang, Direktur Biro Seismologi di Yunnan, gempa ini memang menghantam daerah yang padat penduduk, sehingga korban yang jatuh pun begitu banyak. Kepadatan penduduk di daerah itu diperkirakan 205 orang per km persegi, hampir dua kali lipat dari 117 orang per km persegi untuk kepadatan penduduk secara keseluruhan di provinsi tersebut.

Editor: Djumyati P.