KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenali lebih beragam cara mengurangi sampah plastik. Kebiasaan untuk menggunakan barang sekali pakai tentu menjadi alasan sampah plastik semakin banyak dari hari ke hari. Gerakan mengurangi sampah menjadi inisiatif atau upaya untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan mendukung gaya hidup yang lebih berkelanjutan. Tujuan utamanya adalah mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan dan mempromosikan pengelolaan sumber daya yang lebih efisien.
Sehingga, Anda bisa menularkan melalui berbagai wahana edukasi terkait pengelolaan hingga bahaya sampah bagi lingkungan.
Baca Juga: Kurangi Sampah Plastik, Foopak Bio Natura Gandeng JumpStart Bagaimana mengedukasi seseorang terkait sampah?
Beberapa cara untuk mengajarkan dan memotivasi orang untuk mengurangi sampah.
- Edukasi Tentang Dampak Sampah
Berikan informasi yang jelas tentang dampak negatif sampah terhadap lingkungan, kehidupan laut, dan kesehatan manusia. Menyadarkan akan konsekuensi ini dapat memotivasi orang untuk mengurangi sampah.
Kenalkan konsep 5R:
Refuse (Menolak),
Reduce (Mengurangi),
Reuse (Menggunakan Kembali),
Recycle (Mendaur Ulang), dan
Rot (Kompos). Ajarkan bagaimana menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari.
- Contohkan dengan Tindakan
Anda bisa membuat contoh praktik-praktik berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari, seperti menggunakan botol minum tahan air, membawa tas belanja sendiri, atau menghindari produk dengan kemasan berlebihan.
Anda bisa mengikuti komunitas dan membuat tugas-tugas terkait pengurangan sampah kepada orang sekitar. Misalnya, mengatur sistem daur ulang atau menyelenggarakan acara "zero waste."
Anda juga bisa membuat workshop atau kegiatan kreatif yang berfokus pada pengurangan sampah, seperti membuat barang-barang kerajinan dari bahan daur ulang.
Baca Juga: Kenali Perbedaan Sampah Anorganik dan Organik, Cek Juga Jenis Sampah Lainnya Cara mengurangi sampah plastik
Salah satu aspek kunci dari gerakan ini adalah mengurangi penggunaan plastik, terutama plastik sekali pakai. Berikut adalah beberapa cara mengurangi sampah plastik dilansir dari laman
Nature.org. 1. Gunakan Barang Berulang Anda bisa mengganti produk sekali pakai dengan barang-barang yang dapat digunakan berulang kali, seperti botol minum tahan air, wadah makanan kaca atau
stainless steel, serta tas belanja yang dapat digunakan berulang kali. Contoh lain, Anda bisa memilih popok kain dengan bahan lembut daripada pemakaian popok sekali pakai. 2. Hindari Kemasan Sekali Pakai Anda bisa memilih produk dengan kemasan minimal atau beralih ke produk yang dikemas dalam kemasan ramah lingkungan. Hindari pembelian produk dengan kemasan sekali pakai yang berlebihan. Pastikan Anda membawa tas belanja kain atau tote bag sendiri ketika berbelanja yang dapat mengurangi penggunaan tas plastik. 3. Kurangi Penggunaan Sedotan Anda perlu menghindari penggunaan sedotan plastik. Jika memang diperlukan, pertimbangkan untuk menggunakan sedotan yang dapat digunakan kembali atau beralih ke sedotan berbahan dasar lain, seperti bambu atau stainless steel. 4. Daur Ulang dan Daur Ulang Kembali Anda bisa memulai dengan daur ulang kemasan plastik yang dapat didaur ulang. Selalu memilih produk yang dikemas dengan bahan daur ulang. 5. Beli Produk Konsentrat Anda bisa memilih dan mempertimbangkan pembelian produk dalam bentuk konsentrat, karena biasanya memiliki kemasan yang lebih kecil dan menghasilkan lebih sedikit sampah. 6. Membeli dan menyumbangkan barang bekas Sebelum Anda membeli sesuatu yang baru, pertimbangkan untuk membeli barang bekas yang juga dapat menghemat banyak uang. Pastikan Anda bisa memilih barang bekas layan pakai dan tidak membuat masalah kesehatan. 7. Bergabung dengan Komunitas Lokal
Anda bisa bergabung dengan gerakan atau komunitas yang peduli lingkungan di area Anda. Banyak gerakan sosial lokal yang mempromosikan gaya hidup tanpa sampah atau
zero waste. Anda bisa mendapatkan banyak pandangan baru terkait pengelolaan sampah hingga peluang untuk membuat gerakan meluas. Demikian informasi terkait langkah dan cara mengurangi sampah plastik dan sejenisnya hingga edukasi terkait pengelolaannya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News