JAKARTA. Tujuh dari delapan bakal calon ketua umum Partai Golkar menggelar jumpa pers bersama untuk menolak mekanisme voting terbuka di Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar. Hadir Ade Komarudin, Airlangga Hartarto, Azis Syamsuddin, Priyo Budi Santoso, Mahyudin, dan Syahrul Yasin Limpo. Indra Bambang Utoyo juga disebut mendukung jumpa pers ini, tetapi berhalangan hadir.
Bakal calon ketua umum yang absen dalam jumpa pers ini adalah Setya Novanto. "Kalau memilih individual orang itu harus secara tertutup. Maka kami berkumpul disini sebagai antisipasi, apabila itu (voting terbuka) terjadi, maka para caketum akan ambil tindakan," kata Markus Melkias Mekeng selaku moderator, dalam jumpa pers yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, Kamis (14/5). Setelah dibuka oleh Mekeng, setiap bakal calon ketum yang hadir kemudian menyampaikan pernyataannya terkait upaya melakukan voting terbuka. Panitia Munaslub sebenarnya sudah membuat aturan bahwa voting dilakukan tertutup di bilik suara dengan melingkari foto bakal calon. Namun, dalam pelaksanaan Pra Munaslub, kemarin, muncul usulan dari DPD I dan II pemilik suara agar voting dilakukan terbuka. Salah satu yang mengusulkan voting terbuka, yakni Ketua DPD I Golkar Sulawesi Tenggara Ridwan Bae.
Setya Novanto sebelumnya mengaku tidak mempersoalkan jika proses pemilihan dilangsungkan secara terbuka. Ia menegaskan, apapun hasil keputusan yang diambil Steering Committee, akan dipatuhi. "Saya ikuti saja. Yang jelas apapun yang diputuskan panitia saya akan ikuti sebaik-baiknya dan akan tunduk pada putusan itu," kata Novanto di arena Munaslub, Sabtu (14/5). (Ihsanuddin) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia