KONTAN.CO.ID - Film dan dokumenter dengan tema politik bisa jadi salah satu pilihan hiburan yang penuh wawasan.

Kebanyakan film bertema politik diproduksi berdasarkan kisah nyata di masa lalu atau menggambarkan situasi politik yang mungkin terjadi si masa mendatang. 

Beberapa dokumenter politik juga bisa jadi tontonan menarik karena menyajikan pandangan dari banyak tokoh yang terlibat langsung di dalamnya.

Untuk Anda yang tertarik, berikut adalah 8 rekomendasi film dan dokumenter politik yang bisa Anda saksikan di Netflix.

Baca Juga: 10 Drakor Rating Tertinggi di Minggu Ketiga Agustus, Love Next Door hingga Black Out

1. The Edge of Democracy (2019)

Film dokumenter Brasil yang disutradarai oleh Petra Costa ini secara khusus menyoroti masa jabatan pertama Presiden Lula dan peristiwa-peristiwa yang mengarah pada pemakzulan Dilma Rousseff, menganalisis naik turunnya kedua presiden serta krisis sosial politik tahun 2014 yang melanda Brasil.

Salah satu momen terbaik dari dokumenter ini adalah penangkapan Lula yang kemudian membuka jalan bagi kampanye dan kepresidenan Jair Bolsonaro pada tahun 2018.

2. Munich – The Edge of War (2022)

Berlatar di Jerman, film thriller mata-mata ini disutradarai oleh Christian Schwochow dan diangkat dari novel 'Munich' tahun 2017 karya Robert Harris.

Film ini mengambil latar tahun 1939, masa ketika Adolf Hitler bersiap untuk menyerang Cekoslowakia, dan pemerintahan Neville Chamberlain (PM Inggris) mati-matian mencari solusi damai.

Film ini berfokus pada gejolak dua sahabat ada di dua sisi, yaitu seorang pegawai pemerintahan Inggris dan diplomat Jerman.

Baca Juga: 4 Film Original Baru Siap Tayang di Netflix Pekan Ini (19-25 Agustus )

3. Knock Down the House (2019)

Film dokumenter bertema politik garapan sutradara Rachel Lears ini mengisahkan seorang bartender muda di Bronx yang berusaha membangun gerakan pemberontak untuk menantang petahana yang berkuasa di Kongres Amerika Serikat.

Dokumenter ini melibatkan empat kader Partai Demokrat yang memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai anggota Kongres pada pemilu Amerika Serikat 2018.

Mereka adalah Alexandria Ocasio-Cortez dari New York, Amy Vilela dari Nevada, Cori Bush dari Missouri, dan Paula Jean Swearengin dari West Virginia.

4. Charlie Wilson’s War (2007)

Film yang dibintangi Tom Hanks dan Julia Roberts ini bercerita tentang terbentuknya kerjasama tidak terduga untuk meningkatkan pendanaan bagi pejuang kemerdekaan Afghanistan dalam perang mereka melawan invasi Soviet. 

Aksi kelompok berisi tiga orang dengan latar belakang berbeda ini berhasil membiayai operasi rahasia dan berkontribusi pada jatuhnya Uni Soviet dan berakhirnya Perang Dingin.

Baca Juga: Promo BCA di XXI Bulan Agustus 2024, Tiket Nonton Beli 1 Dapat 2 dan Cashback 40%

5. 13th (2016)

13th adalah film dokumenter politik Amerika Serikat yang disutradarai oleh Ava DuVernay.

Dokumenter ini menyoroti "industri penjara" di Negeri Paman Sam yang erat kaitannya dengan masalah ras, keadilan, dan penahanan massal. 

Judul 13th diambil dari mengacu pada Amandemen Ketigabelas Konstitusi Amerika Serikat, yang diadopsi pada tahun 1865. Amandemen itu menghapuskan perbudakan di seluruh Amerika Serikat dan mengakhiri kerja paksa, kecuali sebagai hukuman bagi penjahat yang dihukum.

6. Darkest Hour (2017)

Darkest Hour jadi salah satu film politik paling menarik di dunia. Film ini mengisahkan peran Perdana Menteri Inggris Winston Churchill pada masa-masa awal Perang Dunia II. 

Perdana Menteri yang baru dilantik itu menghadapi tantangan hebat karena harus memutuskan apakah akan bernegosiasi dengan Adolf Hitler atau berjuang melawan perang yang sangat besar. Pada akhirnya keputusan Churchil benar-benar mengubah arah sejarah dunia.

7. The Trial of the Chicago 7 (2020)

Film ini diangkat dari salah satu kisah persidangan paling menyedot perhatian di Amerika Serikat pada tahun 1969 terhadap tujuh terdakwa yang didakwa oleh pemerintah federal dengan konspirasi.

Ketujuhnya dianggap bersalah karena memicu pergerakan massa di Chicago pada Konvensi Nasional Partai Demokrat tahun 1968. Aksi tersebut diduga dimaksudkan untuk melemahkan pemerintah AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News