GEJALA TEKANAN DARAH TINGGI - Tekanan darah tinggi yang dibiarkan bisa merusak jantung, otak, mata, dan ginjal. Ini gejala tekanan darah tinggi yang harus diwaspadai, salah satunya sakit kepala. Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan kondisi ketika tekanan darah meningkat hingga mencapai kadar yang tidak sehat. Tekanan darah tinggi merupakan kondisi yang cukup umum dan biasanya tidak memperlihatkan gejala yang signifikan.
Hal ini dapat mengancam nyawa karena dapat mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah dan organ tubuh, terutama otak, jantung, mata, dan ginjal. Deteksi dini penyakit darah tinggi sangatlah penting. Pembacaan tekanan darah secara teratur dapat membantu menangani tekanan darah tinggi. Salah satu yang penting diketahui agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat adalah gejala tekanan darah tinggi. Banyak orang yang tidak mengalami gejala apapun. Bahkan, seseorang bisa memerlukan waktu bertahun-tahun untuk bisa mengalami gejala tekanan darah tinggi yang jelas. Dilansir dari Healthline, berikut adalah gejala tekanan darah tinggi yang tak boleh disepelekan.
- Sakit kepala
- Sesak napas
- Mimisan
- Pusing
- Nyeri di bagian dada
- Perubahan visual
- Keluar darah melalui urin
Baca Juga:
5 Buah Ini Merontokkan Kolesterol Jahat dan Tekanan Darah Tinggi Gejala-gejala tersebut memerlukan perhatian medis segera. Gejala ini mungkin tidak dialami oleh semua orang dengan tekanan darah tinggi, namun menunggu gejala ini muncul akan berakibat fatal. Sebagaimana telah disinggung, cara terbaik untuk mengetahui apakah seseorang menderita tekanan darah tinggi adalah dengan membaca tekanan darah secara teratur. Bagi orang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau faktor risiko lain, dokter mungkin akan menyarankan untuk memeriksakan tekanan darah setiap dua kali dalam setahun. Ini membantu pasien dan dokter untuk tetap waspada dengan kemungkinan masalah kesehatan yang mungkin terjadi. Jika setelah melakukan pemeriksaan dan hasil menunjukkan tekanan darah meningkat, dokter mungkin akan meminta pembacaan tekanan darah lebih sering selama beberapa hari atau beberapa minggu. Diagnosis tekanan darah tinggi jarang diberikan jika baru satu kali melakukan pembacaan tekanan darah. Dokter perlu melihat bukti masalah kesehatan yang berkelanjutan. Pasalnya, lingkungan dapat berkontribusi pada peningkatan tekanan darah. Kemudian, jika tes menunjukkan tekanan darah tetap tinggi, dokter kemungkinan akan melakukan lebih banyak tes. Tes tersebut mencakup tes urin, skrining kolesterol, tes aktivitas listrik jantung, dan USG jantung atau ginjal. Serangkaian tes ini akan membantu dokter untuk mengidentifikasi masalah sekunder yang menyebabkan tekanan darah meningkat. Selain itu, dokter juga dapat melihat efek tekanan darah tinggi terhadap organ tubuh melalui tes tersebut. Baca Juga:
Jangan Minum Terlalu Sering! Ini 8 Dampak Buruk Minum Kopi Susu Setiap Hari Cara menurunkan darah tinggi Melansir laman
Kemkes.go.id, cara menurunkan darah tinggi pada pasien hipertensi bisa dilakukan dengan modifikasi diet sayur dan buah. Prinsip diet yang dianjurkan adalah gizi seimbang, yakni: - Membatasi gula - Membatasi garam - Cukup mengonsumsi buah - Cukup mengonsumsi sayuran - Cukup mengonsumsi kacang-kacangan dan biji-bijian - Mengonsusi makanan rendah lemak jenuh
Selain itu, penderita hipertensi juga dianjurkan untuk makan buah dan sayur 5 porsi per hari, karena cukup mengandung kalium yang dapat menurunkan tekanan darah. Kalium klorida 60-100 mmol/hari akan menurunkan tekanan darah sistolik (TDS) 4,4 mmHg dan tekanan darah diastolik (tdd) 2,5 mmHg. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "
7 Gejala Tekanan Darah Tinggi yang Dapat Berakibat Fatal", Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie