​7 Hal yang perlu diketahui tentang mutasi virus corona B.1.1.7 di Indonesia



KONTAN.CO.ID - Virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19 terus bermutasi.

Di Indonesia sendiri, yang sudah dipastikan masuk adalah mutasi corona B.1.1.7. Pemerintah pun memastikan kewaspadaan terhadapnya. 

Dikutip dari Kompas.com, Senin (15/3/2021), mutasi virus corona B.1.1.7 diumumkan masuk ke Indonesia pada Selasa (2/3/2021) oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono. 


Hingga saat ini, terdapat enam kasus mutasi virus corona B.1.1.7 yang tersebar di lima provinsi, yaitu Jawa Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. 

Kemenkes memastikan semua pasien yang terpapar mutasi virus corona B.1.1.7 sudah sembuh. 

Baca Juga: Bertambah lagi, kini Jerman, Italia, Prancis tangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca

Selain itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, semua kontak erat dari dua kasus pertama mutasi virus corona B.1.1.7 yang dibawa WNI saat kembali dari Arab Saudi dinyatakan negatif.

"Mutasi selalu dipantau oleh pemerintah karena memang kita tahu bahwa mutasi itu selalu terjadi dan memang itu karakter dari virusnya," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan Siti Nadia. 

Sementara untuk N439K, meski sudah terdeteksi sejak November 2020, pemerintah belum dapat memastikan apakah sudah ada kasus untuk mutasi virus ini.

Baca Juga: China setujui vaksin virus corona keempat buatan lokal untuk penggunaan darurat

7 Hal yang perlu diketahui tentang mutasi virus corona varian B.1.1.7

Dikutip dari laman Covid19.go.id, berikut 7 hal yang perlu diketahui tentang mutasi virus corona varian B.1.1.7 dari Inggris:

  1. Pertama kali diumumkan di Inggris pada Desember 2020
  2. Dikenal dengan nama B.1.1.7, 20I/501Y.V1 atau VOC 202012/01
  3. Belum ada bukti ilmiah bahwa virus mutasi Covid-19 ini lebih tinggi tingkat keganasannya dibanding virus Covid-19 awal
  4. Beberapa penelitian di negara lain menunjukkan varian virus baru ini lebih cepat menular dibandingkan virus awal
  5. Vaksin yang digunakan di Indonesia masih efektif untuk mencegah penularan strain virus varian B.1.1.7 sehingga tidak akan mempengaruhi kekebalan kelompok
  6. Varian virus ini tetap dapat dideteksi dengan swab antigen dan swab PCR
  7. Selain varian B.1.1.7, ada 2 varian lain yang mendapatkan perhatian dunia yakni varian B.1.351 yang pertama kali terdeteksu di Afrika Selatan dan varian P.1. asal Brazil yang terdeteksi pertama kali di Jepang. 

Selanjutnya: Kasus Covid-19 di Bali akan ditekan, Jokowi berharap pariwisata Bali bisa dibuka lagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News