MOMSMONEY.ID - Dunia punya berbagai jenis beras dengan bentuk dan warna yang unik, lo. Beras merupakan makanan pokok bagi orang Asia, khususnya Indonesia. Beras biasanya disajikan sebagai pendamping utama berbagai hidangan dalam masakan Asia, Latin, hingga Timur Tengah. Beras tak hanya punya 1 jenis saja, ada berbagai jenis beras di seluruh dunia yang punya bentuk dan warna yang unik. Beras-beras ini menyebar di berbagai negara di seluruh dunia.
Untuk tahu aneka jenis beras di seluruh dunia, simak artikel berikut ini yang dilansir dari
Restaurants Clicks, selengkapnya.
Baca Juga: Tak Ada di Negara Lain, Ini Dia 5 Jenis Teh Asli Indonesia yang Bisa Anda Coba Beras basmati
Beras basmati merupakan jenis beras asli dari India. Beras yang satu ini punya bentuk unik karena super lonjong dan hampir pipih jika dibandingkan beras pada umumnya. Beras basmati punya tekstur yang agak keras, rasa yang sedikit pedas namun aromatik, sehingga banyak digunakan pada masakan seperti nasi kebuli hingga nasi biryani. Saat dimasak, nasi dari beras basmati akan tetap terpisah dan tidak menggumpal seperti jenis beras lainnya.
Baca Juga: Mengenal 8 Jenis Sate Indonesia dari Berbagai Penjuru Daerah, Sudah Coba Semua? Beras Arborio
Beras Arborio dikenal sebagai beras butir pendek dari Italia. Jenis beras yang satu ini populer di Amerika Serikat. Beras Arborio sering dipakai sebagai bahan pembuatan risotto, salah satu makanan terkenal ala Italia. Nasi dari beras Arborio punya tekstur yang lengket dan cukup kenyal. Nasinya lebih creamy sehingga cocok digunakan untuk hidangan risotto.
Baca Juga: Daftar 5 Jenis Hidangan Mie Dingin Ala Korea, dari Naengmyeon hingga Makguksu Beras bomba
Selain beras Arborio dari Italia, Spanyol juga punya beras bulir pendek dengan bentuk bulat. Jenis beras ini bernama beras Bomba. Beras Bomba digunakan oleh orang Spanyol untuk pembuatan Paella, yakni hidangan nasi khas wilayah Valencia, Spanyol. Jenis beras unik ini memiliki daya serap yang tinggi terhadap air sehingga saat memasaknya, maka dibutuhkan air yang banyak agar mudah matang. Beras bomba juga tak menempel, sama seperti beras basmati.
Baca Juga: 7 Street Food Jepang yang Jarang Didengar, Wajib Anda Coba Saat Berlibur ke Jepang Beras hitam
Jenis beras selanjutnya adalah beras hitam. Beras hitam sangat unik sebab ketika masih mentah akan berwarna hitam, namun ketika matang akan berwarna ungu. Beras hitam punya rasa yang agak pedas. Sebenarnya, beras hitam merupakan beras ketan yang sangat tinggi antioksidan.
Baca Juga: 6 Kopi Termahal di Dunia, Ada yang Berasal dari Kotoran Gajah Beras Parboil
Parboil merupakan jenis beras yang direndam dan direbus sebagian bersama kulitnya. Ada 3 langkah proses pratanak beras parboil. Pertama, direndam, lalu dikukus. Kedua, dikeringkan dan dikemas. Ketiga, pada saat nasi dimasak, teksturnya berubah dan menjadi lebih keras. Nasi parboil memiliki rasa yang netral dengan sedikit rasa pedas. Gizinya dinilai lebih beragam dibandingkan jenis beras lainnya.
Baca Juga: 6 Jenis Cabai dan Tingkat Kepedasan di Dunia Berdasarkan Skala Scoville Beras sushi
Beras sushi merupakan jenis beras putih asal Jepang yang berbutir pendek. Beras ini memang khusus digunakan untuk membuat hidangan sushi. Sebelum memasak, beras sushi dibumbui dengan garam, cuka beras, dan gula. Kemudian dibiarkan dingin dan digunakan untuk membuat sushi. Beberapa orang berpendapat bahwa nasi dari beras sushi bercita rasa umami. Jika dibandingkan dengan jenis nasi lainnya, tekstur nasi dari beras sushi terasa lebih lengket.
Baca Juga: Ada yang Beraroma Buah, Ini Dia 7 Jenis Sambal Unik yang Ada di Berbagai Negara Beras ketan
Salah satu jenis beras yang ada di seluruh dunia di antaranya ada beras ketan. Seperti yang selama ini diketahui, beras ketan punya tekstur super lengket. Ini karena beras ketan punya kadar amilosa yang sangat rendah. Amilosa sendiri merupakan pati yang membuat beras jadi mengembang dan tidak terlalu lengket. Itu dia beberapa jenis beras di seluruh dunia yang punya bentuk dan warna yang unik. Sudah mencoba semua jenis beras di atas, belum? Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Raissa Yulianti
