KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kolesterol tinggi muncul karena gaya hidup buruk. Ini 6 jenis olahraga yang efektif menurunkan kolesterol jahat. Kolesterol tinggi bila tidak diobati bisa memicu penyakit jantung, stroke, dan lainnya.
Baca Juga: 5 Manfaat Ceker Ayam untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui Sebagian orang kerap tidak sadar bila dirinya menderita kolesterol tinggi. Maklum saja, kadang kolesterol tinggi tidak menunjukkan gejala. Namun, ada sejumlah orang yang mengalami sejumlah gejala saat kadar kolesterol jahat naik. Berikut gejala kolesterol tinggi yang sering muncul:
- Tubuh terasa mudah lelah
- Tangan dan kaki sering kesemutan
- Rahang mudah sakit
- Nyeri dada
- Muncul xanthoma
Asal tahu saja, seseorang bisa menderita kolesterol tinggi karena memiliki gaya hidup yang buruk. Kabar baiknya merubah gaya hidup bisa mempengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh.
Olahraga menurunkan kolesterol jahat
Mengutip dari Healthline, selain memperbaiki pola makan, olahraga menjadi salah satu cara paling efektif untuk menurunkan kadar kolesterol jahat secara alami. Namun, benarkah olahraga bisa menurunkan kadar kolesterol tinggi? Olahraga telah terbukti bisa membantu meningkatkan kadar kolesterol baik dalam tubuh. Hal tersebut telah dilaporkan di Lipid in Health and Disease. Perempuan yang rutin olahraga memiliki kadar kolesterol baik lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak aktif bergerak. Penelitian lainnya yang diterbitkan di Arteriosklerosis, Trombosis, dan Biologi Vaskular menunjukkan hal yang serupa. Pada laki-laki yang memiliki perut buncit, olahraga teratur bisa meningkatkan kadar kolesterol baik. Pada tahun 2002, para peneliti dari Duke University Medical Center menemukan bahwa olahraga meningkatkan jumlah dan ukuran partikel yang membawa kolesterol ke seluruh tubuh. Mereka yang berolahraga lebih banyak memiliki partikel lebih halus yang kecil kemungkinannya untuk menyumbat arteri. Berikut 6 jenis olahraga yang efektif menurunkan kadar kolesterol jahat: 1. Jogging atau lari Dalam sebuah penelitian tahun 2013 yang diterbitkan dalam Archives of Internal Medicine melaporkan bahwa pelari jarak jauh menunjukkan peningkatan kadar kolesterol baik yang jauh lebih baik daripada pelari jarak pendek. Mereka juga melihat adanya peningkatan yang lebih baik dalam tekanan darah. Namun, bila Anda belum mampu berlari Anda bisa jogging. 2. Jalan cepat Berjalan sekitar 6,4 Km dengan kecepatan cepat akan memnbutuhkan jumlah energi yang sama dengan berlari sejauh tiga mil. Seiring bertambahnya usia, berjalan kaki menjadi olahraga yang jauh lebih baik dalam melindungi kesehatan sendi. 3. Bersepeda Bersepeda menghabiskan energi yang sama dengan jogging. Bersepeda merupakan olahraga yang aman untuk persendian. Para ilmuwan melaporkan dalam Journal of American Heart Association bahwa orang yang bersepeda ke tempat kerja cenderung tidak mengembangkan kolesterol tinggi daripada mereka yang tidak melakukannya. Penelitian lainnya yang diterbitkan dalam Circulation menemukan bahwa bersepeda mengurangi risiko penyakit jantung. 4. Berenang Dalam sebuah penelitian tahun 2010, peneliti membandingkan berenang dengan berjalan pada perempuan berusia 50 - 70 tahun. Mereka menemukan bahwa berenang meningkatkan berat badan, distribusi lemak, dan menurunkan kolesterol lebih tinggi dibandingkan berjalan kaki. 5. Angkat beban Jurnal Atherosclerosis menerbitkan sebauh penelitian yang menunjukkan bahwa orang yang melakukan latihan angkat beban atau ketahanan bisa membersihkan kolesterol jahat dari aliran darah lebih cepat dibandingkan mereka yang tidak melakukannya. Selain itu, latihan ketahanan juga bermanfaat melindungi kesehatan jantung. 7. Yoga Sebuah penelitian menunjukkan yoga bisa mengurangi risiko penyakit jantung.
Penelitian yang dilaporkan dalam jurnal Jantung India menunjukkan program yoga selama tiga bulan membantu mengurangi kolesterol total dan kolesterol jahat. Yoga juga bermanfaat menaikkan kolesterol baik pada penderita diabetes.
Baca Juga: Merontokkan Asam Urat Sampai Kolesterol, Ini Manfaat Mengkudu untuk Kesehatan Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati