MOMSMONEY.ID - Jangan asal pilih produk, kenali beberapa kandungan
skincare yang berbahaya bikin kulit rusak. Kini, semakin banyak produk
skincare yang dijual di pasaran. Namun, Anda harus lebih berhati-hati saat akan membeli apalagi memakainya. Perhatikan kembali komposisi kandungan
skincare Anda, agar terhindar dari bahaya kesehatan kulit.
Oleh karena itu, berikut tujuh kandungan
skincare yang berbahaya bikin kulit rusak dilansir dari
senka.id, yaitu: Baca Juga:
5 Cara Merawat Kulit Wajah yang Benar, Kulit Kenyal dan Awet Muda! 1. Toluene Kandungan
skincare yang berbahaya pertama untuk kulit adalah
toluene. Dikenal sebagai
metilbenzena, toluene yang merupakan bahan kimia ini digunakan sebagai zat pelarut pada produk perawatan kulit. Padahal,
toluene ini telah dilarang peredarannya karena dapat merusak sistem saraf, otak, dan janin apabila terhirup. Itu sebabnya, sebisa mungkin hindari produk dengan kandungan skincare berbahaya, seperti
toluene agar kesehatan kulit dan tubuh tetap terjaga. 2. Phenoxyethanol Selanjutnya, kandungan
skincare yang berbahaya untuk kulit adalah
phenoxyethanol. European Union lewat Regulasi Eropa Nomor 1223/2009 menyatakan, penggunaan
phenoxyethanol pada produk skincare dan kosmetik masih diperbolehkan. Namun, konsentrasinya tidak melebihi 1%. Jika melewati batas aman, zat kimia ini dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan alergi pada kulit.
Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri dan Cara Mencegah Kulit Kering dengan Benar, Tidak Sulit! 3. Aluminium Kemudian, kandungan aluminium juga termasuk kandungan skincare yang berbahaya untuk kulit. Memiliki efek seperti
estrogen dalam sistem tubuh manusia, alumunium dapat mengganggu fungsi sistem
endokrin (kelenjar yang memproduksi hormon) yang sehat dan membuatnya menjadi tidak seimbang. Biasanya, kandungan
skincare berbahaya ini ditemukan pada skincare yang berfungsi mengurangi produksi keringat, contohnya deodoran
antiperspirant. 4. Merkuri Salah satu kandungan
skincare berbahaya yang cukup populer, yaitu
merkuri. Selalu ditambahkan pada kosmetik, seperti bedak,
eye shadow, dan
powder,
merkuri juga diklaim sebagai bahan pemutih kulit yang instan. Kenyataannya,
merkuri masuk dalam daftar kandungan skincare berbahaya bagi kulit dikarenakan dapat menyebabkan
purging dan
breakout, kerusakan otak, saraf, ginjal, hingga gangguan fungsi paru jika terserap berlebihan ke dalam tubuh.
Baca Juga: Cara Eksfoliasi Kulit Wajah yang Sesuai dengan Jenis Kulit 5. Oxybenzone Kandungan
skincare berbahaya berikutnya adalah
oxybenzone. Sunscreen atau tabir surya yang berada di pasaran terbagi jadi dua jenis, yakni menggunakan filter kimiawi dan mineral. Penggunaan sunscreen dengan
oxybenzone ternyata masuk dalam daftar kandungan yang patut diwaspadai, menurut US Food and Drugs
Administration (FDA). Hal ini karena
oxybenzone memberikan reaksi kimia pada kulit saat terpapar sinar matahari, sehingga kinerja hormon endokrin terhambat dan memicu alergi kulit. Karena itu, saat memilih
sunscreen, khususnya Anda pemilik kulit sensitif, sebaiknya hindari kandungan
skincare berbahaya yang satu ini, supaya tidak ada reaksi alergi kulit yang timbul saat produk digunakan. 6. Mineral oil
Mineral oil sering dimasukkan dalam kandungan
skincare, seperti krim dan
lotion. Mineral oil ini mampu melapisi kulit dan membuat tampilan jadi
flawless. Walaupun digunakan jadi bagus, hanya saja jika dibiarkan, lama-kelamaan akan membahayakan kulit karena dapat menyumbat pori-pori wajah dan mengganggu kemampuan kulit dalam menghilangkan racun.
Baca Juga: 5 Kesalahan Pakai Bronzer yang Membuat Wajah Terlihat Lebih Tua 7. Talc
Kandungan
skincare yang berbahaya untuk kulit lainnya adalah
talc. Penggunaan
talc yang mampu menghaluskan kulit pada bedak tabur sebenarnya aman digunakan. Tapi, perlu diingat juga bahwa
talc dapat terkontaminasi mineral dan bersifat
karsinogen (senyawa penyebab kanker), sehingga potensi terpapar gangguan paru-paru pun jadi lebih besar. Lebih berhati-hati lagi saat akan memilih produk
skincare yang digunakan. Itulah beberapa kandungan
skincare yang berbahaya untuk kesehatan kulit. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Rizka Noveliana