7 Kebiasaan Buruk yang Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung, Cek di Sini



MOMSMONEY.ID - Jangan dibiasakan! Rupanya ini beberapa kebiasaan buruk yang meningkatkan risiko penyakit jantung.

Penyakit jantung masih menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia. Banyak faktor yang berkontribusi pada risiko penyakit ini, termasuk gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari.

Beberapa kebiasaan buruk yang mungkin dianggap sepele ternyata dapat meningkatkan risiko penyakit jantung secara signifikan.


Bersumber dari laman Huff Post, berikut ini adalah beberapa kebiasaan buruk yang meningkatkan risiko penyakit jantung:

1. Diet Ekstrem atau Menghindari Nutrisi Tertentu

Menurut Dr. Daniel Edmundowicz, kepala kardiologi di Rumah Sakit Universitas Temple, banyak orang yang berpikir mereka sudah makan dengan sehat, tetapi nyatanya berpotensi meningkatkan risiko penyakit jantung.

Misalnya, diet rendah kolesterol yang menghindari lemak sehat bisa mengarah pada konsumsi karbohidrat berlebihan.

Meskipun karbohidrat tidak meningkatkan kolesterol, kelebihan mengonsumsinya dapat menyebabkan penambahan berat badan dan memicu diabetes, yang berdampak negatif pada jantung.

Baca Juga: Apa Minuman yang Menurunkan Gula Darah dengan Cepat? Intip 10 Rekomendasinya Berikut

2. Isolasi Sosial dan Kesepian

Dr. Rigved Tadwalkar, ahli jantung di Providence Saint John's Health Center, menjelaskan bahwa isolasi sosial dapat berdampak besar pada kesehatan jantung.

Studi menunjukkan bahwa wanita yang lebih tua berisiko lebih tinggi mengalami penyakit jantung ketika hidup dalam isolasi atau kesepian.

Isolasi juga berpotensi meningkatkan risiko depresi, yang dapat memicu tekanan darah tinggi, gaya hidup tidak aktif, dan pola makan buruk.

3. Kebersihan Gigi yang Buruk

Masalah kesehatan mulut, seperti penyakit gusi, dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri dalam aliran darah, yang kemudian bisa memperburuk kesehatan jantung.

Penelitian menunjukkan bahwa membersihkan gigi secara rutin berkaitan dengan kesehatan jantung yang lebih baik.

Gingivitis dan masalah gusi lain menyebabkan peradangan, yang bisa memperparah kondisi jantung, termasuk peningkatan kolesterol atau plak.

Baca Juga: 6 Pilihan Teh yang Paling Ampuh Bakar Lemak dan Turunkan Berat Badan

4. Penggunaan Obat dan Suplemen Tertentu

Beberapa obat, seperti obat ADHD atau diuretik, dapat berdampak negatif pada sistem kardiovaskular. Obat ADHD, misalnya, dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.

Begitu juga dengan beberapa suplemen herbal yang mungkin bereaksi dengan obat resep dan berdampak pada kesehatan jantung.

Dr. Tadwalkar menyarankan agar pasien berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen atau obat tertentu.

5. Konsumsi Kafein Berlebihan

Kopi memiliki manfaat bagi kesehatan jantung jika dikonsumsi dalam jumlah moderat. Namun konsumsi berlebihan dapat menyebabkan peningkatan detak jantung dan tekanan darah.

Kafein dianggap aman hingga 300-400 miligram sehari. Selain itu, kopi yang disaring lebih baik untuk jantung daripada kopi yang tidak disaring karena mengandung kolesterol jahat lebih sedikit.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Sabun Mandi yang Mencerahkan Kulit, Hempas Kulit Kusam

6. Stres Kronis

Stres kronis dapat menyebabkan pelepasan hormon adrenalin yang terus-menerus, sehingga memicu tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan gangguan ritme jantung.

Stres juga meningkatkan risiko pembekuan darah, yang berpotensi menyebabkan serangan jantung. Dr. Tadwalkar menyarankan aktivitas penghilang stres seperti meditasi, olahraga, atau hobi yang menyenangkan.

7. Pola Tidur yang Tidak Teratur

Kurang atau terlalu banyak tidur bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Kualitas tidur yang baik dan cukup, sekitar tujuh hingga delapan jam per malam, penting untuk menjaga kesehatan jantung.

Tidur yang tidak berkualitas dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan penumpukan plak di arteri.

Nah, itu dia beberapa kebiasaan buruk yang meningkatkan risiko penyakit jantung. Semoga informasi ini bermanfaat.

Tonton: Penting untuk Keselamatan, Ini Tanda Awal Penyakit Jantung

Selanjutnya: Mastercard Bebas OTP di Asia Pasifik Untuk Transaksi Online Yang Lebih Cepat dan Aman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rezki Wening Hayuningtyas