JAKARTA. Berada di lokasi tersembunyi, jerawat punggung dapat dengan mudah terinfeksi dan meninggalkan bintik hitam maupun jaringan parut sehingga membuat kulit terlihat tidak sehat apalagi seksi. Jerawat bisa terjadi pada semua orang," kata dokter kulit Anthony M. Rossi, MD, dari New York Presbyterian Hospital. Menurut data American Academy of Dermatologi, sekitar 50 juta orang di Amerika menderita komedo ringan, jerawat di wajah, leher, dada, lengan atas, bahu, dan punggung. Walau terbilang mudah untuk menutupi jerawat punggung dengan pakaian, tetapi berada di daerah dengan panas dan kelembapan tinggi dapat meningkatkan bakteri dan memperparah serta memperbanyak jerawat punggung.
Intinya, jerawat terjadi saat folikel rambut atau kelenjar keringat tersumbat, kata Rossi. Meskipun genetika, hormon, stres emosional, dan pengobatan juga dapat mempengaruhi jerawat Anda, ada 7 kebiasaan yang dapat memicu timbulnya jerawat punggung. Pencegahan dan penanganan yang tepat dapat mengurangi risiko jaringan parut atau bintik hitam yang timbul akibat jerawat yang terinfeksi. Mengenakan pakaian penuh keringat lebih dari 15 menit "Berkeringat usai olahraga berat dapat menyebabkan jerawat punggung jika Anda membiarkan pakaian penuh keringat menyentuh kulit terlalu lama," kata Rossi. Beristirahat selama 20 menit menggunakan pakaian lembap sudah cukup bagi bakteri untuk berkembang dan menginfeksi kulit. Untuk pria, melepaskan baju lembap usai olahraga dan bertelanjang dada adalah pilihan yang baik. Lalu mandilah dengan air dingin untuk mereda iritasi pada kulit, Rossi merekomendasikan. Memilih pakaian olahraga yang keliru Beberapa jenis bahan pakaian membuat kulit sulit bernapas bila digunakan untuk olahraga, seperti spandex yang dapat menyebabkan jerawat dengan cara mengikat keringat dan memicu kelembapan, kata Rossi. Bila olahraga menjadi rutinitas, berinvestasi di pakaian olahraga yang bagus. Punggung terlewat dibersihkan Daerah punggung kerap tak terjangkau ketika mandi. Kotoran atau minyak berlebih yang tertinggal di punggung merupakan penyebab utama timbulnya jerawat punggung. Sehingga, untuk menghindari adanya penumpukan kulit mati, kotoran, dan minyak yang terakumulasi di kulit punggung, manfaatkan sikat atau spons mandi bergagang panjang. Enggan gunakan scrub “Scrub tak hanya untuk wanita. Bagi pria yang rentan alami jerawat punggung, mengaplikasikan scrub tubuh di daerah punggung setidaknya seminggu sekali cukup untuk membantu menyingkirkan akumulasi kulit mati di punggung yang menyebabkan pori-pori tersumbat dan jerawat," kata Rossi. Mencukur rambut punggung dengan teknik keliru "Jika Anda memiliki rambut di sekitar punggung, pastikan untuk menggunakan teknik mencukur yang meminimalkan jerawat," kata Rossi. Jika Anda memiliki rambut keriting yang cenderung membentuk rambut tumbuh ke dalam, pastikan untuk mencukur ke arah pertumbuhan rambut dan coba gunakan pisau cukur tunggal, sarannya. Beberapa pisau cukur memiliki beberapa pisau sekaligus yang ditakutkan bisa memotong rambut pada sudut yang lebih tajam dan meningkatkan risiko rambut tumbuh ke dalam dan menyebabkan iritasi kulit. Tak bersihkan pisau cukur usai dipakai "Penting untuk selalu membersihkan pisau cukur untuk memastikan tidak ada bakteri tertinggal yang dapat menyebabkan infeksi atau jerawat," kata Rossi. Setelah mencukur, pastikan Anda membilas pisau cukur dengan air dan tepuk-tepuk hingga kering. Dan jika itu pisau listrik, tiup rambut atau residu apapun yang menempel.
Kenakan pakaian olahraga 2 kali tanpa dicuci Walau Anda adalah pria yang santai akan penampilan, memakai kaos olahraga yang sama selama dua hari berturut-turut bukanlah pilihan sehat. "Pastikan untuk mencuci pakaian olahraga Anda secara teratur karena penumpukan bakteri dari keringat pada pakaian bisa menyebabkan iritasi kulit dan jerawat," kata Rossi. Jika Anda memiliki jerawat kistik (jerawat besar dan menyakitkan yang tidak hilang dengan gaya hidup sehat atau obat jerawat di toko) datanglah ke dokter kulit agar jerawat tak mengganggu kenyamanan maupun penampilan. (Ayunda Pininta) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia