7 Level Kekayaan yang Menentukan Kebebasan Finansial Seseorang Menurut Pakar



KONTAN.CO.ID - Artikel ini membahas mengenai situasi ekonomi warga Amerika. Tapi hal ini bisa menjadi gambaran untuk kondisi ekonomi di Indonesia.

Penulis dan pakar keuangan pribadi Amerika Grant Sabatier, merilis tujuh level kekayaan yang menentukan  kebebasan finansial seseorang.

Daftar Sabatier menarik perhatian karena daftar ini merinci berbagai tingkat kekayaan yang dicapai orang dalam perjalanan mereka menuju kemakmuran. 


Lewat artikel ini, seseorang bisa memahami posisinya di masyarakat sehingga bisa menentukan langkah  selanjutnya untuk menuju anak tangga terakhir: kebebasan finansial sepenuhnya.

Mengutip Money Wise, berikut tujuh level kekayaan yang menentukan kebebasan finansial seseorang:

  • Level 1: Kejelasan
Perjalanan dimulai dengan memahami situasi keuangan Anda, mulai pendapatan, utang, dan tabungan.

Harga bahan makanan dan biaya sehari-hari yang tinggi saat ini membuat pengeluaran hidup dasar menjadi tantangan. 

Namun, memahami posisi keuangan Anda dan berapa banyak yang Anda butuhkan bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan Anda. Begitulah cara Anda menyusun rencana.

Cara untuk naik: Mulailah dengan mengikuti setiap uang yang keluar dan masuk. Aplikasi penganggaran dapat membantu Anda mengatur dan memperjelas rasio utang terhadap pendapatan Anda sehingga Anda memahami apa yang harus Anda bayar.

Baca Juga: 4 Tanda Utama Seseorang Termasuk dalam Warga Kelas Bawah Tanpa Menyadarinya

  • Level 2: Kemandirian
Pada level ini, Anda tidak lagi bergantung pada siapa pun untuk dukungan finansial dan dapat menutupi pengeluaran dasar. Mencapai tahap ini berarti Anda membayar sewa atau hipotek, utilitas, dan kebutuhan pokok lainnya tanpa menumpuk utang.

Namun, hidup pas-pasan masih menjadi bagian dari level ini. 

Cara untuk naik: Penting untuk membangun dana darurat dengan biaya hidup tiga hingga enam bulanke depan. Penting juga untuk meminimalkan inflasi gaya hidup dan menjaga pengeluaran tetap rendah seiring bertambahnya pendapatan Anda.

Baca Juga: Gelombang PHK Melanda, Celios: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tidak Berkualitas

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie