7 Mitos Makanan yang Dibantah Ahli Diet, Banyak Dipercayai Orang Awam



MOMSMONEY.ID - Banyak mitos makanan yang dipercayai orang-orang saat melakukan diet. Sayangnya, kebanyakan merupakan mitos yang tak jelas dasar penelitiannya. Bahkan para ahli diet banyak yang membantah keras mitos tersebut.

Apa sajakah mitos makanan yang dimaksud? Mari simak artikelnya berikut ini.

Karbohidrat dianggap membuat gemuk


Mitos makanan yang banyak orang percayai adalah anggapan bahwa karbohidrat dapat membuat seseorang jadi gemuk.

Baca Juga: 6 Jenis Makanan yang Lebih Bernutrisi Ketika Direbus

Para ahli diet tentu membantah hal ini, sebab karbohidrat & lemak memiliki kalori yang berbeda. Karbo mengandung 4 kkal per gram, sementara lemak menyediakan 9 kkal per gram, dikutip dari BBC UK.

Mengurangi karbohidrat dalam pola diet tidak membuat lemak dalam tubuh jadi hilang. Justru diet karbo malah berakibat pada efek yo-yo, yakni kondisi dimana berat badan turun namun akan kembali naik dalam waktu cepat.

Alih-alih mengurangi karbohidrat dalam pola makan, para ahli diet lebih menyarankan untuk mengganti jenis karbo menjadi gandum utuh seperti roti gandum, pasta gandum utuh, nasi merah, buah, sayuran, maupun kentang beserta kulitnya.

Baca Juga: Ini yang Terjadi Pada Tubuhmu Ketika Makan Pisang Setiap Hari, Bolehkah?

Makanan rendah kalori dianggap lebih sehat

Menurut seorang ahli diet, Alyssa Pacheco yang dikutip dari Yahoo.com, memilih makanan dengan kalori paling rendah membuat seseorang jadi cepat lapar dan malah menyebabkan makan berlebihan.

Kalori yang rendah juga justru bisa menurunkan laju metabolisme tubuh, lho!

Selain itu, mitos makanan “rendah lemak” atau “bebas lemak” juga tak serta merta membuat makanan tersebut jadi benar-benar menyehatkan, menurut Chaterine Karnatz seorang ahli diet Nutrition Education RD.

Banyak makanan rendah lemak yang justru mengandung gula super tinggi, seperti susu, yogurt, hingga saus salad.

Baca Juga: Dianjurkan Para Ahli, Ternyata Ini 6 Manfaat Melamun Selama 10 Menit Setiap Hari

Madu dianggap lebih baik dari gula

Banyak orang yang mengganti gula dengan madu. Namun apakah benar hal tersebut dapat lebih menyehatkan tubuh?

Anggapan bahwa ‘madu lebih menyehatkan daripada gula’ merupakan mitos makanan belaka. Faktanya, dikutip dari Dietitian’s Life, madu mengandung glukosa & fruktosa yang merupakan gula.

Gula bebas alami (seperti madu, sirup maple, gula merah, agave) ternyata tidak lebih menyehatkan daripada gula putih rafinasi.

Jika ingin hidup lebih sehat, Pemerintah Inggris merekomendasikan kita untuk benar-benar mengurangi jumlah gula dalam makanan.

Baca Juga: 5 Jenis Air yang Paling Aman untuk Diminum Menurut Penelitian

Minyak zaitun dianggap cocok untuk diet

Mengganti mentega menjadi minyak zaitun rupanya tak berpengaruh. Sebab kalori keduanya ternyata sama, yakni 9 kkal per gram. Jadi jika pola dietmu masih menggunakan minyak zaitun, maka dietmu akan sia-sia.

Diet tetoks dianggap membuang limbah tubuh

Diet detoks rupanya hanya mitos makanan belaka yang sayangnya banyak dipercaya orang. Menurut ahli diet, banyak diet detoks yang tidak didasarkan pada bukti ilmiah yang kuat & klaim yang dilebih-lebihkan.

Faktanya, tubuh manusia dirancang dengan baik untuk membuang racun dalam tubuh secara alamiah, sehingga tak perlu diet tertentu.

Baca Juga: 7 Jenis Magnesium Berbeda dan Khasiatnya bagi Tubuh, Ada yang Bisa Obati Kecemasan!

Ahli diet menganjurkan cara terbaik mengurangi berat badan adalah dengan makan makanan sehat & bervariasi, cukup tidur, tidak merokok, tidak minum alkohol, dan mencari udara segar secara aktif.

Tidak makan setelah jam 6 sore

Menurut Katie Schimmelpfenning, pendiri Eat Swim Win, energi tetaplah energi yang tidak mengenal waktu. Tubuh tak akan menyimpan lemak jika Anda masih membutuhkan energi di malam hari.

Menurut penelitian, bukan makan malam yang membuat penambahan berat badan, melainkan makan berlebihan di malam hari.

Baca Juga: Sudah Tidur Tapi Tetap Ngantuk? Waspada 7 Penyebab Ngantuk Berlebihan Ini

Produk vegan & vegetarian dianggap lebih sehat

Banyak yang percaya bahwa produk vegan & vegetarian lebih sehat. Sayangnya ini hanya mitos yang dibantah banyak ahli diet.

Beberapa produk vegan & vegetarian justru adalah produk ultra-olahan yang mengandung banyak lemak jenuh, gula, dan garam. Jadi, berhati-hatilah.

Itu dia sederet mitos makanan yang dibantah para ahli diet, namun banyak dipercayai orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Raissa Yulianti