7 Penyakit yang Muncul Akibat Polusi Udara Selain Gangguan Napas



Penyakit Akibat Polusi Udara -  Baru-baru ini berita tentang kondisi udara di Jakarta yang berpolusi menyedot perhatian masyarakat. Pasalnya, Jakarta disebut masuk dalam daftar kota dengan kondisi udara terburuk di dunia. 

Bersumber dari situs Universitas Muhammadiyah Surabaya, polusi udara bertanggung jawab terhadap 4,2 juta kematian setiap tahun. 

Hal ini menyebabkan sebanyak 9 dari 10 orang di dunia menghirup udara berpolusi setiap hari, tak terkecuali adalah penduduk Indonesia.


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat kurang lebih 92% penduduk dunia menghirup udara dengan kualitas buruk. 

Baca Juga: BPJS Kesehatan Buka Lowongan Kerja 2023, Semua Jurusan Bisa Daftar

Inilah yang menyebabkan setiap tahunnya terdapat 7 juta kematian (2 juta di Asia Tenggara) akibat polusi udara luar ruangan dan dalam ruangan. Apa saja penyakit yang diakibatkan polusi udara.

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya Dede Nasrullah membagikan 7 penyakit akibat udara tidak sehat.

Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)

Dede menyebut, infeksi saluran pernapasan tidak hanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus di dalam tubuh, tetapi juga dikarenakan polusi udara. 

”Bahan beracun seperti karbon monoksida, partikulat, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida merupakan contoh dari komposisi polusi udara yang mampu dengan mudah menganggu organ pernapasan,”ujar Dede, dikutip dari situs UM Surabaya.

Kanker paru- paru 

Pada kanker paru-paru, sel paru menjadi abnormal sehingga tumbuh tidak terkendali sehingga menyebabkan kanker. 

Beberapa gejalanya antara lain sesak napas, batuk darah, serta penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas. 

Menurut WHO, selain infeksi, partikel dalam polusi udara dapat turut andil menyebabkan kanker paru-paru.

Asma

Asma merupakan jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas. 

Penyempitan saluran ini menghasilkan gejala asma seperti: sesak napas, batuk, dan sesak dada.

PPOK 

PPOK atau penyakit paru obstruksi kronik adalah salah satu penyakit yang timbul akibat polusi udara. 

Paparan polusi luar dan dalam ruangan dapat menganggu kinerja paru-paru serta meningkatkan risiko PPOK. 

Gejalanya sendiri hampir sama dengan penyakit bronkitis, tetapi bisa menjadi berkepanjangan.

Baca Juga: Urutan Peristiwa Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945

Penyakit jantung dan stroke 

dampak dari polusi udara bisa menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku dan menyempit. 

Kondisi ini memicu penyakit stroke dan jantung karena aliran darah menuju otak atau organ lainnya menjadi tersumbat, terlebih bila diikuti dengan pola hidup yang tidak sehat.

Gangguan pernapasan 

Penyakit selanjutnya yang muncul akibat kondisi udara yang buruk yakni gangguan pernapasan.

Gengguan tersebut seperti mengi, batuk, dan kesulitan bernapas dapat menjadi gejala-gejala yang disebabkan oleh paparan polusi udara, baik dalam waktu singkat maupun jangka panjang.

Gangguan perkembangan anak

pada anak- anak polusi udara dapat memperlambat dan mengganggu proses perkembangan paru- paru serta dapat menurunkan fungsi paru – paru mereka saat dewasa.

“Kita harus memulai untuk lebih waspada terhadap polusi udara yang ada di sekitar kita.  Gunakan masker saat beraktivitas di luar rumah dan terapkan juga gaya hidup sehat setiap hari agar imunitas tetap terjaga,”pungkas Dede.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News