7 Penyebab Kepala Pusing setelah Makan dan Cara Mengatasinya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Simak alasan kepala pusing setelah makan secara tiba-tiba. Fenomena kesehatan ini bisa menimpa siapa saja yang bisa berkaitan dengan penyakit tertentu.

Sakit kepala setelah makan merupakan kejadian yang tidak jarang terjadi. Jenis sakit kepala ini memiliki istilah khusus, yaitu postprandial. Identifikasi penyebab dari jenis sakit kepala ini menjadi krusial jika gejalanya terus berlanjut.

Sakit kepala yang dipicu oleh makanan mungkin dapat diatasi dengan mudah, seperti sakit kepala ringan akibat konsumsi gula rafinasi atau makanan yang tidak dapat ditoleransi oleh sistem pencernaan Anda.


Meski demikian, kondisi ini juga bisa bersumber dari faktor yang lebih kompleks, seperti migrain yang menyakitkan yang dipicu oleh kondisi medis tertentu atau sumber yang belum diketahui.

Baca Juga: 6 Cara Efektif Mengobati Radang Tenggorokan yang Bisa Dilakukan di Rumah

Penyebab kepala pusing setelah makan

Kepala pusing setelah makan biasanya bukan gejala penyakit serius, tetapi dapat menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang tidak sesuai dengan diet atau kebiasaan makan.

Namun, dalam beberapa kasus, hal ini dapat terkait dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes, hipertensi, atau gangguan neurologis.

Kepala pusing setelah makan dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang berbeda. Untuk itu, Anda perlu mengenal beberapa gejalanya apabila pusing dalam rentang waktu berkepanjangan.

Intip penyebab kepala pusing setelah makan secara tiba-tiba dilansir dari laman Healthline.

Baca Juga: Ini 3 Obat Kolesterol Rekomendasi Kemenkes

1. Hipoglikemia

Saat Anda makan makanan yang tinggi gula sederhana atau karbohidrat, gula darah Anda dapat meningkat dengan cepat dan kemudian turun drastis setelah makan. Ini dapat menyebabkan gejala seperti pusing, lemah, dan berkeringat.

2. Migrain Pasca Makan

Beberapa orang mengalami migrain setelah makan tertentu atau konsumsi makanan tertentu. Migrain pasca makan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk makanan tertentu, minuman, atau stimulan.

3. Reaksi Alergi atau Intoleransi Makanan

Kepala pusing dapat menjadi gejala dari reaksi alergi makanan atau intoleransi makanan tertentu. Makanan tertentu yang mungkin tidak Anda sadari membuat lambung bekerja keras sehingga aliran darah ke otak menjadi terhambat.

4. Efek Samping Kafein

Saat Anda konsumsi makanan berkafein, tentu ini menyebabkan peningkatan denyut jantung dan menyebabkan keadaan pusing pada sebagian orang. Anda sebaiknya menghidrasi tubuh dengan air mineral secara bertahap

5. Gangguan Metabolisme Makanan

Beberapa gangguan seperti sindrom iritasi usus, intoleransi laktosa, atau penyakit celiac dapat menyebabkan reaksi setelah makan dan gejala kepala pusing.

6. Gangguan TMJ

Sendi temporomandibular (TMJ) adalah sendi yang menghubungkan rahang bawah (mandibula) dengan bagian tengkorak (tulang temporal) di depan telinga Anda.

Gangguan sendi rahang umumnya ditandai dengan bunyi letupan atau klik, atau rasa sesak pada kedua sisi rahang saat membuka dan menutup mulut. Karena sendi yang terkena sangat erat kaitannya dengan area kepala, mengunyah juga dapat memicu rasa sakit dan sakit kepala.

7. Stimulus dingin

Nah, untuk sakit kepala ini umumnya dikenal sebagai brain freeze atau “sakit kepala es krim”. Ini terjadi setelah makan atau minum sesuatu yang beku atau sangat dingin.

Para ahli meyakini hal itu terjadi akibat perubahan pembuluh darah di sekitar saraf tertentu, sebagai respons terhadap suhu dingin. Sakit kepala jenis ini bisa sangat hebat, berlangsung beberapa detik hingga beberapa menit, namun tidak memerlukan pengobatan apa pun.

Kemudian, Anda perlu mengenal beberapa panduan untuk mengatasi kepala pusing berikut ini

Cara mengatasi Kepala Pusing setelah Makan

Nah, saat Anda merasa badan tidak enak dan kepala berat, ikuti langkah berikut ini dirangkum dari Sapna Med.

  • Perhatikan Pola Makan: Hindari makanan yang dapat memicu gejala, seperti makanan tinggi gula atau makanan yang menyebabkan reaksi alergi atau intoleransi.
  • Pertahankan Gula Darah Stabil: Hindari makanan tinggi gula sederhana, dan pilih makanan dengan indeks glikemik rendah untuk menjaga stabilitas gula darah.
  • Kurangi Kafein: Jika kepala pusing disebabkan oleh konsumsi kafein, pertimbangkan untuk mengurangi asupan kafein.
  • Perhatikan Alergi atau Intoleransi Makanan: Jika dicurigai adanya alergi atau intoleransi makanan, berkonsultasilah dengan profesional kesehatan untuk penilaian dan diagnosis.
  • Istirahat dan Relaksasi: Tegangan otot leher dapat diatasi dengan teknik relaksasi dan postur tubuh yang baik.
Saat Anda memiliki masalah medis mendasar yang perlu ditangani, seperti diabetes, konsultasikan makanan terbaik ke dokter. Kebanyakan sakit kepala tidak berbahaya, namun terkadang merupakan gejala dari kondisi medis lain.

Itulah beberapa informasi terkait penyebab kepala pusing setelah makan beserta langkah mengurangi gejalanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News