KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Simak penyebab perut melilit dan cara mengatasi rasa sakitnya. Kondisi perut tidak nyaman disertai beberapa gejala lain perlu menjadi kewaspadaan. Perut melilit adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sensasi tidak nyaman atau rasa sakit di perut yang seringkali terasa seperti ada sesuatu yang menyilang atau mengencang di sekitar perut. Sensasi ini bisa bervariasi dari rasa sakit ringan hingga rasa sakit yang lebih intens. Begitu Anda menderita salah satu kondisi ini bisa menjadi sumber kecemasan dan berdampak besar pada kualitas hidup.
Salah satu penyebab perut melilit adalah mengalami diare, yang membuat penderitanya sulit beraktivitas. Bahkan saat Anda mengalami kram perut atau gangguan pencernaan, Anda mungkin takut dengan gejala lain yang berdampak pada kehidupan sosial.
Baca Juga: Apa Saja Gejala Penyakit Batu Ginjal yang Patut Diwaspadai? Cek Daftarnya Berikut ini informasi terkait kondisi perut melilit yang menyakitkan beserta rekomendasi pengobatan dan mengurangi gejalanya.
Penyebab perut melilit dan cara mengobatinya
Anda perlu memahami beberapa penyebab perut melilit yang beberapa hal bisa diwaspadai, informasi tersebut dirangkum dari
Medical News Today. 1. Sembelit Kondisi sembelit terjadi ketika saluran pencernaan mengalami kesulitan untuk menggerakkan tinja dengan lancar. Akibatnya, tinja menjadi keras dan kering, sulit untuk dikeluarkan. Pada kondisi sembelit, perut dapat terasa melilit karena adanya tekanan dan ketidaknyamanan akibat tinja yang menumpuk di usus. Faktor risiko sembelit meliputi pola makan rendah serat, kurangnya aktivitas fisik, dan kurangnya asupan cairan. Anda bisa mengatasi perut melilit karne Sembelit dengan tingkatkan asupan serat dalam makanan, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Pastikan Anda juga olahraga secara teratur untuk merangsang gerakan usus. 2. Kenaikan Gas Akumulasi gas di dalam perut atau usus dapat menyebabkan perasaan melilit atau kembung. Gas dapat terbentuk sebagai hasil dari proses pencernaan makanan oleh bakteri dalam usus. Beberapa makanan, seperti kacang-kacangan, brokoli, dan minuman berkarbonasi, dapat meningkatkan produksi gas. Selain itu, kebiasaan mengunyah permen karet atau merokok juga dapat menyebabkan penelan gas yang berlebihan. Saat perut melilit karena gas dan kembung, Anda wajib menghindari makanan yang dapat meningkatkan produksi gas, seperti kacang-kacangan, brokoli, dan minuman berkarbonasi. Anda juga harus menghindari mengunyah permen karet dan merokok. Konsumsi makanan dalam porsi kecil untuk mengurangi risiko kembung. 3. Sindrom Iritasi Usus (IBS) IBS adalah gangguan pencernaan yang melibatkan ketidaknyamanan dan gangguan fungsi usus tanpa adanya kerusakan fisik yang terlihat. Penderita IBS dapat mengalami perasaan melilit di perut, kram, perubahan pola buang air besar, dan kembung. Faktor pemicu IBS meliputi stres, pola makan yang tidak teratur, dan reaksi terhadap beberapa jenis makanan tertentu. Sindrom Usus Iritabel (IBS) juga bisa diobati bergantung dari penyebabnya. Anda bisa menerapkan teknik manajemen stres, seperti meditasi atau yoga. Konsultasikan dengan dokter untuk mempertimbangkan pengobatan atau terapi kognitif perilaku.
Baca Juga: Kenali 8 Bahaya Konsumsi Mie Instan Berlebihan bagi Kesehatan Tubuh 4. Maag atau Dispepsia Gangguan pada lambung, seperti kelebihan asam lambung atau dispepsia, dapat menyebabkan perasaan melilit di perut. Asam lambung berlebihan dapat merusak lapisan lambung dan menyebabkan ketidaknyamanan. Dispepsia, atau gangguan pencernaan, bisa disebabkan oleh makan terlalu cepat, makan berlebihan, atau konsumsi makanan yang sulit dicerna. 5. Infeksi Usus Infeksi bakteri atau virus yang mempengaruhi usus dapat menyebabkan gejala perut melilit. Infeksi usus biasanya disertai dengan diare, muntah, demam, dan sensasi perut yang tidak nyaman. Infeksi usus dapat disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Untuk mengobati perut melilit dari Infeksi Usus. Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi. Konsumsi makanan ringan dan mudah dicerna. Anda bisa konsultasikan dengan dokter jika gejala berlanjut atau disertai demam yang tinggi. 6. Stres atau Kecemasan Kondisi emosional seperti stres atau kecemasan dapat memengaruhi sistem pencernaan. Tubuh merespons stres dengan melepaskan hormon yang dapat mempengaruhi pergerakan usus dan menyebabkan perasaan melilit di perut. Stres atau Kecemasan: Anda bisa menerapkan teknik manajemen stres, seperti meditasi, relaksasi, atau terapi bicara. Anda bisa melakukan aktivitas fisik yang dapat membantu meredakan stres, seperti olahraga ringan atau berjalan kaki.
7. Konsumsi Makanan Tertentu Beberapa orang mungkin mengalami perut melilit setelah mengonsumsi makanan tertentu yang sulit dicerna atau menyebabkan reaksi alergi. Makanan pedas, berlemak tinggi, atau alergen tertentu dapat memicu reaksi yang menyebabkan ketidaknyamanan di perut. Selalu Identifikasi makanan yang menyebabkan reaksi dan hindari konsumsinya, pastikan juga untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News