JAKARTA. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad, mengatakan, setidaknya ada tujuh prioritas yang harus menjadi perhatian pemerintah di industri keuangan mendatang. Pertama, pengembangan kelembagaan industri keuangan seperti perbankan dan non-perbankan, agar mendorong persaingan di industri keuangan. "Termasuk bagaimana kita mampu memenuhi kebutuhan layanan spesifik. Misalnya untuk membiayai infrastruktur, membiayai pertanian, membiayai perindustrian, rasanya ini butuh respon lebih memadai," kata dia dalam sambutannya di Indonesia Banking Expo 2014, di Jakarta Convention Center, Kamis (28/8). Muliaman mengatakan, saat ini interkonektivitas industri keuangan sangat tinggi. Salah satunya terlihat dari banyaknya perbankan yang memiliki anak usaha di bidang jasa keuangan lainnya, seperti asuransi, dana pensiun, dan juga sekuritas. Bahkan semakin besar profit perbankan datang dari anak-anak usaha tersebut.
Dia bilang, dengan adanya interkontektivitas tersebut, prioritas kedua yang harus diperhatikan adalah perlunya pengembangan produk dan layanan jasa keuangan yang semakin banyak, baik oleh perbankan, lembaga keuangan nonbank, serta pasar modal. Adapun prioritas ketiga adalah perlunya perluasan akses pasar. Dan keempat, diperlukannya edukasi serta pengembangan sumber daya manusia yang lebih luas, dalam meningkatkan kapasitas industri keuangan secara nasional. "Proritas kelima, kita memerlukan arah yang jelas dalam proses bisnis. Bagaimana memperbaiki interkonektivitas layanan," ujar dia.