JAKARTA. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 7 Tahun 2012 tentang hilirisasi produk tambang mineral mulai membuahkan hasil. Data di Kementerian ESDM, menunjukkan, di tahun ini saja, sudah ada tujuh pabrik pengolahan dan pemurnian atau smelter dalam masa konstruksi. Pemerintah berharap, tujuh smelter beroperasi pada semester II tahun depan. Thamrin Sihite, Dirjen Mineral dan Batubara Kementrian ESDM mengungkapkan, beberapa dari tujuh perusahaan yang sedang membangun smelter tersebut adalah PT Bintang Delapan, PT Sebuku Iron Lateritic Ores (Silo), PT Aneka Tambang, dan PT Meratus Jaya Iron and Steel. "Smelter nikel bukan hanya digarap Antam, ada juga yang digarap Bintang Delapan. Smelter besi ada Silo. Pada pertengahan tahun 2013 diharapkan sudah berproduksi," kata Thamrin kepada KONTAN, Rabu (19/12). Dia mengungkapkan, Bintang Delapan dan Aneka Tambang akan membangun smelter nikel. Bintang Delapan menggandeng Tsingshan Steel, anak perusahaan Dingxin Investment Group, untuk membangun proyek nikel terintegrasi tersebut. Konsorsium ini menggelontorkan investasi sebesar US$ 4 miliar atau sekitar Rp 35,6 triliun.
7 Smelter beroperasi tahun depan
JAKARTA. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 7 Tahun 2012 tentang hilirisasi produk tambang mineral mulai membuahkan hasil. Data di Kementerian ESDM, menunjukkan, di tahun ini saja, sudah ada tujuh pabrik pengolahan dan pemurnian atau smelter dalam masa konstruksi. Pemerintah berharap, tujuh smelter beroperasi pada semester II tahun depan. Thamrin Sihite, Dirjen Mineral dan Batubara Kementrian ESDM mengungkapkan, beberapa dari tujuh perusahaan yang sedang membangun smelter tersebut adalah PT Bintang Delapan, PT Sebuku Iron Lateritic Ores (Silo), PT Aneka Tambang, dan PT Meratus Jaya Iron and Steel. "Smelter nikel bukan hanya digarap Antam, ada juga yang digarap Bintang Delapan. Smelter besi ada Silo. Pada pertengahan tahun 2013 diharapkan sudah berproduksi," kata Thamrin kepada KONTAN, Rabu (19/12). Dia mengungkapkan, Bintang Delapan dan Aneka Tambang akan membangun smelter nikel. Bintang Delapan menggandeng Tsingshan Steel, anak perusahaan Dingxin Investment Group, untuk membangun proyek nikel terintegrasi tersebut. Konsorsium ini menggelontorkan investasi sebesar US$ 4 miliar atau sekitar Rp 35,6 triliun.