73% Nasabah bancassurance Jiwasraya setujui restrukturisasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah nasabah Jiwasraya yang menyetujui restrukturisasi polis kian bertambah. Pertambahan tersebut merata baik untuk segmen nasabah korporasi, ritel, sampai bancassurance.

Tercatat, hingga 9 Maret 2021, sebanyak 12.808 polis bancassurance mengikuti program restrukturisasi. Jumlah itu mencapai 73% dari total polis bancassurance yang dikelola Jiwasraya. 

Pada periode yang sama, tim percepatan restrukturisasi Jiwasraya juga mencatat 62% atau 128.766 peserta dari kategori nasabah korporasi yang menyetujui program tersebut. 


"Peningkatan jumlah yang signifikan ini tentunya telah memberikan semangat dan motivasi kami, tim percepatan restrukturisasi untuk terus bekerja dan melakukan sosialisasi yang lebih intens dan melayani seluruh pemegang polis," kata Koordinator Juru Bicara Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasrata R. Mahelan Prabantarikso, Rabu (10/3). 

Baca Juga: Pendirian IFG Life tinggal tunggu izin operasional dari OJK

Selain itu, 245.458 nasabah ritel turut mengikuti program restrukturisasi. Nilai tunai polis ritel yang telah setuju untuk direstrukturisasi mencapai 69,44%.

“Atas capaian ini, kami berterima kasih kepada seluruh pemegang polis yang telah memahami kondisi ini hingga akhirnya pemerintah dengan didukung DPR, otoritas dan pemangku kebijakan lainnya dapat menjalankan program restrukturisasi," lanjutnya. 

Seperti diketahui, dalam rangka menyelamatkan seluruh polis Jiwasraya pemerintah melalui telah menyiapkan dana Rp 22 triliun dari penyertaan modal negara (PMN) untuk mendirikan perusahaan asuransi baru bernama IFG Life. 

Baca Juga: Usai bertemu Moeldoko, Jiwasraya janji temui nasabah untuk selesaikan kewajiban

Kemudian terdapat tambahan modal senilai Rp 4,7 triliun yang berasal dari setoran dividen Indonesia Financial Group (IFG) yang nantinya akan diberikan kepada IFG Life.

Selain melanjutkan manfaat polis Jiwasraya yang direstrukturisasi, dana tersebut juga akan digunakan sebagai modal IFG Life untuk menyasar bisnis di sektor asuransi kesehatan, jiwa, dan pengelolaan dana pensiun. IFG Life akan memiliki pasar yang berasal dari ekosistem BUMN dan masyarakat umum.

Baca Juga: Ini kata pengamat hukum pasar modal soal unrealized loss dalam investasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati