LAMPUNG. Proses revitalisasi tambak udang Aruna Wijaya Sakti (AWS) yang dikelola oleh PT Central Proteinaprima Tbk (CP Prima) makin nyata. Sekitar 733 petani plasma AWS telah menandatangani akad kredit dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) pada 18 Mei sampai 20 Mei 2010 lalu. Penekenan akad kredit ini adalah tindak lanjut kesepakatan di awal Mei 2010 lalu dalam penyaluran pinjaman kredit modal kerja (KMK) dan fasilitas kredit investasi (KI) dari BNI kepada plasma AWS senilai Rp 63 miliar. Sedangkan plafon fasilitas kredit mencapai Rp 170,4 miliar. Pinjaman KMK lanjutan ini akan digunakan plasma AWS untuk memenuhi kebutuhan biaya operasional budidaya. Sedangkan pinjaman KI digunakan untuk pembelian peralatan dan biaya perbaikan tambak. “Semoga setelah akad kredit ini dilaksanakan, aktivitas budidaya udang di Bumi Dipasena akan semakin meningkat,” kata Usman Tholib, Kepala kampung Bumi Dipasena Sejahtera di sela-sela penandatanganan akad kredit. Mengomentari pelaksanaan akad kredit ini, Head of General Affairs and Community Development AWS, Fajar Saptoko mengatakan antara BNI dan CP Prima memiliki tujuan dan keinginan sama yakni menyejahterakan petambak plasma lewat kerja sama yang saling menguntungkan. Hal senada juga dikemukakan Nurul Gaos, Relationship Manager Divisi USK BNI Pusat. “Semoga penyaluran kredit ini dapat menguntungkan dan bermanfaat bagi semuanya, baik perusahaan inti, petambak plasma, maupun BNI,” imbuhnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
733 Plasma AWS Teken Akad Kredit dengan BNI
LAMPUNG. Proses revitalisasi tambak udang Aruna Wijaya Sakti (AWS) yang dikelola oleh PT Central Proteinaprima Tbk (CP Prima) makin nyata. Sekitar 733 petani plasma AWS telah menandatangani akad kredit dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) pada 18 Mei sampai 20 Mei 2010 lalu. Penekenan akad kredit ini adalah tindak lanjut kesepakatan di awal Mei 2010 lalu dalam penyaluran pinjaman kredit modal kerja (KMK) dan fasilitas kredit investasi (KI) dari BNI kepada plasma AWS senilai Rp 63 miliar. Sedangkan plafon fasilitas kredit mencapai Rp 170,4 miliar. Pinjaman KMK lanjutan ini akan digunakan plasma AWS untuk memenuhi kebutuhan biaya operasional budidaya. Sedangkan pinjaman KI digunakan untuk pembelian peralatan dan biaya perbaikan tambak. “Semoga setelah akad kredit ini dilaksanakan, aktivitas budidaya udang di Bumi Dipasena akan semakin meningkat,” kata Usman Tholib, Kepala kampung Bumi Dipasena Sejahtera di sela-sela penandatanganan akad kredit. Mengomentari pelaksanaan akad kredit ini, Head of General Affairs and Community Development AWS, Fajar Saptoko mengatakan antara BNI dan CP Prima memiliki tujuan dan keinginan sama yakni menyejahterakan petambak plasma lewat kerja sama yang saling menguntungkan. Hal senada juga dikemukakan Nurul Gaos, Relationship Manager Divisi USK BNI Pusat. “Semoga penyaluran kredit ini dapat menguntungkan dan bermanfaat bagi semuanya, baik perusahaan inti, petambak plasma, maupun BNI,” imbuhnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News