MAROS. Tim Basarnas Bandara Makassar mengupulkan 76 serpihan pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan sejak tanggal 1 Februari 2015 di sepanjang perairan Langas Mamuju, Donggala, sampai Kabupaten Baru dan Pinrang Sulsel. Saat ini serpihan pesawat tersebut disimpan di gudang Kantor Basarnas Bandara. Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar, Deden Ridwansyah, Kamis (12/2) saat ditemui di kantornya, mengatakan 76 serpihan pesawat tersebut beberapa di antaranya seperti Emergency Lokator Transmitter (ELT). Alat ini berfungsi memancarkan sinyal jika kondisi pesawat sementara bermasalah. Basarnas dibantu nelayan menemukan pintu pesawat, jendela pesawat, sayap belakang pesawat, kursi pesawat, kabin pesawat dan beberapa serpihan lainnya. Deden mengaku tidak mengetahui semua jenis serpihan tersebut. Yang mengetahuinya adalah pihak AirAsia dan Komte Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
76 serpihan AirAsia ditemukan di Perairan Sulawesi
MAROS. Tim Basarnas Bandara Makassar mengupulkan 76 serpihan pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan sejak tanggal 1 Februari 2015 di sepanjang perairan Langas Mamuju, Donggala, sampai Kabupaten Baru dan Pinrang Sulsel. Saat ini serpihan pesawat tersebut disimpan di gudang Kantor Basarnas Bandara. Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar, Deden Ridwansyah, Kamis (12/2) saat ditemui di kantornya, mengatakan 76 serpihan pesawat tersebut beberapa di antaranya seperti Emergency Lokator Transmitter (ELT). Alat ini berfungsi memancarkan sinyal jika kondisi pesawat sementara bermasalah. Basarnas dibantu nelayan menemukan pintu pesawat, jendela pesawat, sayap belakang pesawat, kursi pesawat, kabin pesawat dan beberapa serpihan lainnya. Deden mengaku tidak mengetahui semua jenis serpihan tersebut. Yang mengetahuinya adalah pihak AirAsia dan Komte Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).