KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Per Minggu (12/6/2022), kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia bertambah menjadi 8 orang. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, ada dua pasien yang terinfeksi subvarian BA.4, sedangkan enam lainnya terkonfirmasi subvarian BA.5. Dijelaskan Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan, SpP(K); seluruh pasien yang positif subvarian Omicron itu sudah mendapatkan vaksin dosis lengkap, tiga dosis vaksin, hingga empat dosis vaksin.
- Kasus subvarian BA.4 (laki-laki, 27 tahun, WNI) kluster lokal: tidak bergejala, dan sudah divaksin lengkap Pfizer
- Kasus subvarian BA.5 (laki laki, 45 tahun, WNA) kluster pelaku perjalanan luar negeri (PPLN): tidak bergejala, dan sudah tiga kali vaksin J&J
- Kasus subvarian BA.5 (laki-laki, 57 tahun, WNA) kluster PPLN: gejala sakit tenggorokan, badan pegal, dan sudah divaksin empat kali Pfizer
- Kasus subvarian BA.5 (Laki-laki 34 tahun, WNA) kluster PPLN: tidak bergejala, dan sudah tiga kali vaksin (dua dosis AstraZeneca dan 1 dosis J&J) DKI
- Kasus subvarian BA.5 (perempuan, 20 tahun, WNI) kluster lokal: gejala sedang seperti batuk, sesak napas, sakit kepala, lemah, mual, muntah, nyeri abdomen. Sudah dua kali divaksinasi Sinovac, dan belum booster
- Kasus subvarian BA.5 (perempuan, 40 tahun, WNI) kluster lokal: tidak diketahui gejalanya, sudah dua kali vaksin Sinovac, dan 1 kali vaksin AstraZeneca
- Kasus subvarian BA.5 (laki-laki, 22 tahun, WNI) kluster lokal: gejala ringan sepert demam dan batuk. Sudah dua kali vaksin Sinovac, belum booster
- Kasus subvarian BA.4 (laki-laki 30 tahun, WNI) kluster PPLN: gejala ringan seperti demam, batuk, nyeri tenggorokan. Sudah divaksin dua dosis Sinovac, dan satu dosis vaksin Moderna
- Batuk (85 persen)
- Kelelahan (65 persen)
- Hidung tersumbat (59 persen)
- Demam (38 persen)
- Mual atau muntah (22 persen)
- Sesak napas (16 persen)
- Diare (11 persen)
- Anosmia atau ageusia (8 persen)