8 Makanan Peredam Kolesterol Tinggi Alami yang Bisa Anda Coba



MOMSMONEY.ID - Ada sejumlah makanan peredam kolesterol tinggi alami yang bisa Anda coba konsumsi. Apa saja, ya?

Kadar kolesterol yang tinggi, terutama kolesterol jahat (LDL), dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Namun, pola makan yang sehat dapat menjadi cara efektif untuk mengelola kadar kolesterol. Beberapa jenis makanan peredam kolesterol tinggi alami bisa jadi pilihan. Bersumber dari Healthline, berikut rekomendasinya:


1. Serat larut

Serat larut membantu mengurangi penyerapan kolesterol ke dalam aliran darah. Serat ini larut dalam cairan dan membentuk gel yang mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan.

Sumber serat larut yang baik:

  • Jeruk: 1,8 gram
  • Pir: 1,1–1,5 gram
  • Asparagus (½ cangkir): 1,7 gram
  • Oatmeal (1½ cangkir): 2,8 gram
  • Kacang merah (¾ cangkir): 2,6–3 gram
Kebutuhan serat harian:

  • Pria (50 tahun ke bawah): 38 gram
  • Wanita (50 tahun ke bawah): 25 gram
Baca Juga: Daftar Makanan yang Harus Dihindari jika Memiliki Trigliserida Tinggi

2. Psyllium

Psyllium adalah serat alami yang berasal dari sekam biji tanaman Plantago ovata. Anda dapat mengonsumsinya dalam bentuk pil atau mencampurkannya dengan minuman atau makanan.

Psyllium membantu menurunkan kolesterol LDL, meredakan sembelit, dan mengontrol gula darah pada penderita diabetes.

3. Fitosterol

Fitosterol adalah senyawa lilin dari tumbuhan yang membantu mengurangi penyerapan kolesterol di usus. Fitosterol secara alami terdapat dalam biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran.

Kini, banyak produsen makanan yang menambahkan fitosterol ke produk seperti margarin dan yogurt untuk manfaat tambahan.

Baca Juga: Inilah 12 Cara Menurunkan Kolesterol Jahat secara Alami yang Dapat Anda Coba

4. Protein kedelai

Produk kedelai seperti tahu, susu kedelai, dan kacang kedelai kukus adalah sumber protein nabati yang rendah lemak. Menggantikan protein hewani dengan kedelai dapat membantu menurunkan kolesterol LDL dan total dalam tubuh.

5. Bawang putih

Bawang putih dipercaya memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk menurunkan tekanan darah dan mendukung kesehatan jantung.

Meskipun bukti bahwa bawang putih secara khusus menurunkan kolesterol masih terbatas, mengonsumsinya secara rutin tetap memberikan manfaat kesehatan lainnya.

Tambahkan bawang putih mentah ke dalam masakan atau konsumsi suplemen bawang putih sesuai anjuran.

Baca Juga: Penderita Kolesterol Tinggi Tidak Boleh Makan Apa Saja? Cek Daftarnya Berikut

6. Beras ragi merah

Beras ragi merah adalah produk fermentasi yang mengandung senyawa monacolin K, mirip dengan obat penurun kolesterol lovastatin. Namun, beberapa suplemen beras ragi merah di Amerika tidak lagi mengandung senyawa ini karena peraturan FDA.

Penggunaan beras ragi merah harus hati-hati karena dapat menyebabkan efek samping seperti kerusakan ginjal atau hati.

7. Jahe

Jahe dapat membantu menurunkan kolesterol total, LDL, dan trigliserida. Anda bisa menambahkannya ke makanan, teh, atau mengonsumsinya dalam bentuk suplemen.

Baca Juga: Apakah Durian Mengandung Kolesterol atau Tidak? Mari Cek Faktanya di Sini

8. Biji rami

Biji rami dan minyaknya adalah sumber asam lemak omega-3 yang baik. Omega-3 membantu meningkatkan kolesterol baik (HDL) dan mendukung kesehatan jantung. Gunakan biji rami yang sudah dihaluskan atau minyak biji rami untuk manfaat optimal.

Itu dia beberapa rekomendasi makanan peredam kolesterol tinggi alami yang dapat Anda coba konsumsi. Mengatur pola makan dengan makanan kaya serat, protein nabati, dan asam lemak omega-3 adalah cara alami untuk mengelola kolesterol.

Meskipun suplemen dapat menjadi tambahan, efektivitas dan keamanan penggunaannya perlu dikonsultasikan dengan dokter. Obat-obatan tetap menjadi pengobatan utama untuk menurunkan kolesterol LDL secara signifikan dan mengurangi risiko serangan jantung atau stroke.

Selanjutnya: Libur Natal, Ganjil Genap di Jakarta Hari Ini Ditiadakan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rezki Wening Hayuningtyas