8 perusahaan Swedia siap masuk Indonesia



JAKARTA. Lawatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Swedia membuahkan sejumlah kesepakatan dengan para pengusaha dan investor di negeri itu. Ada delapan CEO di Swedia yang langsung bertatap muka dengan presiden dan semuanya menyatakan siap melakukan investasi di Indonesia.

Ke delapan CEO tersebut telah mendapat persetujuan dari SBY untuk langsung berhubungan dengan kementerian terkait dalam rangka menanamkan investasinya.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan hal tersebut seusai mendampingi SBY dalam perjalanan ke Swedia dan Amerika Serikat pada pekan lalu. Sejumlah perusahaan yang tertarik masuk ke Indonesia itu antara lain perusahaan alat-alat berat, truk pertambangan, komponen untuk otomotif, komponen untuk otomotif ABB, Volvo termasuk truknya. 


"Ada lagi perusahaan IKEA sedang berunding dengan kami. Saya dengan pak Gita (Mendag, Gita Wirjawan) sedang menyelesaikan perundingan karena masih ada tawar menawar soal local content. Saya bertahan local content harus sebesar mungkin," ucap Hidayat di Bandara Halim Perdanakusuma, Minggu (2/6). 

Hidayat memperkirakan nilai investasi sejumlah perusahaan yang segera menanamkan investasi di Indonesia tersebut lebih dari US$ 500 juta. Para investor tersebut akan masuk ke Indonesia setelah proses perundingan dan adanya kesepakatan dengan pihak Indonesia.

Selama ini, lanjut Hidayat, Indonesia merupakan mitra penting Swedia dengan nilai perdagangan tertinggi di antara negara-negara Skandinavia. Bahkan dalam lima tahun terakhir, perdagangan kedua negara menunjukkan kecenderungan peningkatan yang positif mencapai 6,91%.

Pada tahun 2012, total nilai perdagangan bilateral mencapai US$ 1,46 miliar. Nilai perdagangan tersebut meningkat 28% dari tahun sebelumnya yang mencapai US$ 1,05 miliar. Sementara realisasi investasi Swedia di Indonesia pada tahun 2012 lalu mencapai US$ 5,2 juta dengan 11 proyek meningkat pesat dibandingkan proyek tahun sebelumnya senilai US$ 916.000 dengan sembilan proyek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: