8 tahun berjuang melawan kanker, Jobs harus gadaikan posisi CEO di Apple



BOSTON. Sosok Steve Jobs selama ini berfungsi layaknya jantung bagi keberlangsungan Apple Inc. Ide brilian dan kreativitas yang di milikinya membawa Apple menjelma menjadi produk gadget ternama di dunia. Setelah ia akhirnya memutuskan mengundurkan diri sebagai CEO Apple Inc., posisi Jobs akan digantikan oleh Tim Cook yang tadinya menjadi Chief Operating Officer (COO) Apple. Masalah medis menjadi alasan utama Jobs harus mundur dari posisinya sebagai CEO. Penyakit tumor neurodokrin yang ia derita memang tidak seganas tumor pankreas lainnya yang mampu menyebabkan kematian dalam kurun waktu setahun. Namun, penyakit ini berkembang secara perlahan dan pengobatannya pun membutuhkan waktu. Meski risiko penyebaran ke organ lain seperti hati hingga mengancam jiwa bisa terjadi. Meski Jobs tak pernah menyatakan alasannya, ia telah menjalani transplantasi hati pada 2009. Langkah ini bisa memperpanjang hidup pasien rata-rata hingga lima tahun. Namun, efek dari kanker dan transplantasi ini cukup sulit diatasi, bahkan bagi pasien yang tidak berada di posisi CEO sebuah perusahaan teknologi kelas dunia seperti Jobs. David Metz, Kepala Asosiasi Gastroenterologi University of Pennsylvania Perelman School of Medicine bilang, transplantasi sebagai obat yang manjur untuk menyembuhkan tumor neureodokrin hingga kini masih kontroversial. "Dengan riwayat kesehatan Jobs, tidak mengejutkan sama sekali jika ia memutuskan mundur," ujarnya. Jobs telah menjalani cuti medis sejak 17 Januari 2011. Ini merupakan cuti medis ketiganya sejak 2004, ketika dia pertama kali mengumumkan bahwa tumornya telah diangkat. Sejak itu, spekulasi mengenai kesehatannya menjadi perhatian.Penolakan organSimon Lo Direktur Endoskopi dari Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles mengatakan, untuk melindungi penolakan organ setelah transplantasi itu, pasien harus mengonsumsi obat penekan kekebalan yang dapat meningkatkan risiko infeksi dan kanker baru.

Kehilangan berat badan juga menjadi akibat dari pengobatan tumor yang dijalani. "Kelihatannya berat badan Jobs belum kembali seperti sedia kala sebelum dioperasi," ujar John Fung Ketua Institut Penyakit Pencernaan di Cleveland Clinic. Banyak pasien yang telah menerima transplantasi organ seperti Jobs yang bisa kembali bekerja dan organ transplantasinya bekerja dengan baik selama bertahun-tahun. "Tapi, bagi Jobs, tekanan pekerjaannya di atas rata-rata orang yang menjalankan transplantasi. Tanggung jawab Jobs mungkin terlalu berat bagi pasien yang telah menjalani transplantasi," ujar Abhinac Humar, Kepala Divisi Transplantasi University of Pittsburgh Medical Center.


Editor: Rizki Caturini