80% Kasus Glaukoma Tak Bergejala, JEC Terus Berikan Edukasi



MOMSMONEY.ID - Dorong pencegahan terhadap penyakit glaukoma, JEC Group terus memberikan edukasi. Sebab, 80% dari kasus glaukoma tidak memiliki gejala

Widya Artini Wiyogo, Head of Glaucoma Service JEC Group, mengatakan, diperkirakan pada 2020, penderita glaukoma sedunia mencapai 80 juta orang. 

Sementara pada 2040 mendatang, diproyeksi hampir 111,8 juta penduduk yang akan menderita glaukoma, dan 8 juta di antaranya akan mengalami kebutaan. 


"Tentu saja, ini bukan angka yang sedikit. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, disebutkan bahwa prevalensi glaukoma di Indonesia diperkirakan sebesar 0,46%, atau setara 4-5 orang tiap 1.000 penduduk," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (25/3). 

Baca Juga: Banyak Yang Tak Sadar, 1 dari 10 Orang Indonesia Terkena Diabetes, Cek Ciri Diabetes

Widya mengungkapkan, 80% dari kasus glaukoma tidak memiliki gejala. Kebanyakan pasien terdiagnosa secara tidak sengaja saat tes kesehatan atau skrining.

Namun, jika muncul gejala sakit kepala hebat, pandangan tiba- tiba kabur, mual, muntah, dan kesakitan hebat, masyarakat perlu waspada.

Pasien yang menderita glaukoma akut, memiliki waktu 2 x 24 jam untuk segera menurunkan tekanan bola mata. Jika terlambat, kelainannya akan menjadi permanen. 

"Oleh karenanya, JEC Group terus berkomitmen untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya glaukoma dan pentingnya deteksi dini glaukoma. Sehingga, kami selalu menghimbau agar masyarakat melakukan skrining dini glaukoma secara berkala," tambah Widya. 

Mengingat bahaya dari Glukoma ini  berkomitmen untuk turut serta mencegah dampak kebutaan permanen akibat glaukoma, JEC hadir dengan layanan JEC Glaucoma Service.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Francisca bertha