JAKARTA. Sepanjang paruh pertama tahun ini, perbankan mencatat pertumbuhan laba cukup signifikan. Selain didorong realisasi pertumbuhan kredit, mayoritas kinerja perbankan ditopang oleh implementasi digital yang dilakukan sejumlah bank. Ambil contoh PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk yang menyebut sampai dengan akhir semester I-2017 lebih dari 80% transaksi perseroan dilakukan secara digital. Senior Executive Vice President Teknologi Informasi (TI) BNI Dadang Setiabudi mengatakan kontribusi digital di BNI juga meningkat signifikan.
"Kontribusi bisnis digital meningkat secara signifikan. Saat ini lebih dari 80% transaksi di BNI telah melalui
e-channel atau digital," ujarnya kepada KONTAN, Senin (7/8). Salah satu produk digital unggulan BNI antara lain uang elektronik perseroan yakni BNI TapCash. Dadang mengatakan, jika dilihat secara
year on year (yoy) jumlah kartu TapCash BNI meningkat drastis 257% secara tahunan. Sementara dari nominal transaksi meningkat 302% dan jumlah transaksi naik 208%. Selain itu, perbankan digital BNI juga berkontribusi terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perseroan khususnya dana murah seperti seperti tabungan dan giro (CASA). Hingga semester I-2017 total CASA BNI mencapai Rp 282,33 triliun atau tumbuh 19,4% secara yoy. Secara porsi atau rasio, CASA menyumbang 60,9% dari total DPK perseroan yang mencapai Rp 463,86 triliun per 31 Juni 2017. Untuk mendorong perbankan digital, bank berlogo 46 sudah menyiapkan segelintir strategi. Salah satunya dengan
sharing biller, yaitu mendorong penjualan terutama
bill payment kepada e-dagang atau e-commerce serta komunitas yang telah bekerjasa dengan BNI. Strategi lain, BNI juga akan mendorong channel
mobile baking dan agen laku pandai perseroan untk lebih produktif dengan memperlengkap fitur. "Kami juga akan membuat
preposition baru dari beberapa channel BNI," tambahnya. Adapun, dari sisi penyaluran kredit BNI juga sudah memiliki produk kredit berbasis digital yakni BNI Digital Loan. Produk ini memudahkan para pelaku UMKM untuk mengakses kebutuhan pembiayaan. "Ada tiga jenis yang bisa melalui
digital loan, yaitu kredit usaha rakyat (KUR), kredit wirausaha dan kredit tanpa agunan (KTA)," tutur Dadang. Sebagai gambaran saja, kontribusi digital BNI dapat tercermin dari pertumbuhan e-banking perseroan. Hingga semester I 2017, transaksi menggunakan ATM BNI mengalami peningkatan 4,7% menjadi Rp 311 triliun.
Selain ATM, transaksi mobile dan SMS banking juga meningkat 42,9% dari Rp 22 triliun di akhir Juni 2016 menjadi Rp 31 triliun per Juni 2017. Sementara itu, nilai transaksi di internet banking BNI juga naik mencapai Rp 49% triliun atau tumbuh 7,1% secara yoy. Dari total pencapain tersebut,
total fee based income dari e-banking BNI sepanjang semester I 2017 ikut naik 3,5% secara yoy menjadi Rp 613 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia