80% Transaksi ritel BII pakai elektronik



JAKARTA. Bank International Indonesia (BII) mengaku, tren transaksi yang dilakukan nasabahnya sudah mulai beralih ke layanan elektronik. Saat ini, layanan elektronik BII sudah dipergunakan oleh sekitar 80% transaksi ritel.

Menurut Lani Darmawan, Direktur Ritel BII, perpindahan transaksi yang dilakukan nasabah BII karena layanan mobile dan internet banking semakin lengkap. "Pertumbuhannya sekitar 25% di tahun lalu. Tahun ini, kami tetap menargetkan pertumbuhan di atas 20%," ujar Lani kepada KONTAN, baru-baru ini.

Di sepanjang 2014, BII membukukan penambahan sekitar 25-30 ribu nasabah. Jika dikalkulasikan, maka BII sudah menambah 325 ribu nasabah.


Dengan pencapaian itu, Lani yakin, pihaknya bisa menambah hingga 500 ribu nasabah baru di tahun ini. "Nasabah baru kami mayoritas adalah nasabah ritel dan UMKM," tutur Lani.

Untuk mencapai target itu, Lani mengatakan, BII sudah menyiapkan berbagai jalur untuk akuisisi nasabah. Lani menjelaskan, jalur tersebut sifatnya massal seperti payroll, rekening WomanOne, SuperKidz, community program lewat supply chain UMKM dan juga nasabah prima lewat referral.

Penambahan jumlah nasabah yang signifikan, kata Lani, menggambarkan kebutuhan akan berbank semakin besar. "Masyarakat juga semakin terdidik untuk mengelola keuangan lewat bank agar lebih aman dan menguntungkan," imbu Lani.

Untuk itu, Lani bilang, BII akan mengembangkan akuisisi nasabah secara merata, tidak terlalu berfokus hanya di Jakarta. Apalagi, kata dia, pasar bisnis bank sendiri sudah demikian padat dan kompetitif. Meski begitu, lanjut Lani, BII banyak menaruh perhatian di kota ke 2 dan 3. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia