KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pelunasan utang jatuh tempo masa pemerintahan Prabowo (2025-2029) diperkirakan mencapai sekitar Rp 4.000 triliun. Pada tahun 2025 saja, utang jatuh tempo mencapai Rp 800,33 triliun, dengan bunga utang sebesar Rp 552,85 triliun. Kepala Divisi Riset Ekonomi PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Suhindarto menilai, hal ini harusnya masih dalam batas aman, mengingat proporsi SBN (Surat Berharga Negara) yang jatuh tempo didominasi rupiah, sehingga risiko terhadap pelemahan nilai tukar (currency mismatch) dapat ditekan. "Proporsinya lebih dari 80% dari seluruh SBN yang akan jatuh tempo hingga tahun 2029 tersebut. Sehingga dari sini bisa disimpulkan bahwa risiko translasi pemerintah dalam melunasi utangnya juga cukup minim," ungkapnya kepada Kontan, Rabu (9/7).
80% Utang Jatuh Tempo Berdominasi Rupiah, Pefindo Sebut Risiko Masih Terkendali
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pelunasan utang jatuh tempo masa pemerintahan Prabowo (2025-2029) diperkirakan mencapai sekitar Rp 4.000 triliun. Pada tahun 2025 saja, utang jatuh tempo mencapai Rp 800,33 triliun, dengan bunga utang sebesar Rp 552,85 triliun. Kepala Divisi Riset Ekonomi PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Suhindarto menilai, hal ini harusnya masih dalam batas aman, mengingat proporsi SBN (Surat Berharga Negara) yang jatuh tempo didominasi rupiah, sehingga risiko terhadap pelemahan nilai tukar (currency mismatch) dapat ditekan. "Proporsinya lebih dari 80% dari seluruh SBN yang akan jatuh tempo hingga tahun 2029 tersebut. Sehingga dari sini bisa disimpulkan bahwa risiko translasi pemerintah dalam melunasi utangnya juga cukup minim," ungkapnya kepada Kontan, Rabu (9/7).
TAG: