JAKARTA. Tak kurang dari 800 proposal revitalisasi dan pembangunan pasar tradisional menumpuk di Kementerian Perdagangan (Kemdag). Subagyo, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan menjelaskan, proposal tersebut datang dari pemerintah kota dan kabupaten maupun propinsi dari seluruh Indonesia. Karena sudah terlalu banyak, Subagyo mengaku harus selektif menentukan prioritas pasar yang akan dibangun tersebut karena juga berkaitan dengan anggaran yang harus disetujui di DPR. “Jumlah pasar tradisional yang dibangun tergantung anggarannya, kalau besar kami bisa nambah,” kata Subagyo usai menghadiri rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (20/9). Tahun 2010, Kemdag hanya merevitalisasi 14 unit pasar tradisional karena anggaran yang terbatas sejumlah Rp 140 miliar. Sementara untuk tahun 2011 nanti, Kemendag mengajukan anggaran ke DPR senilai Rp 590 miliar untuk merevitalisasi 80 unit pasar tradisional. “Tergantung nanti disetujui atau tidak,” jelas Subagyo. Awal tahun ini, Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Guritno Kusumo menjelaskan, pemerintah menyediakan anggaran untuk revitalisasi pasar senilai Rp 210 miliar. Menurut rencana, ada 200 pasar tradisional yang bakal mendapat jatah perbaikan dan pembangunan kembali tersebut. Upaya ini akan dilakukan secara bertahap hingga mencapai target total 540 pasar. "Langkah ini diambil untuk mendukung para pedagang dan usaha kecil menengah yang menjalankan usaha di pasar tradisional," kata dia. Sebagai catatan, ia bilang, satu pasar tradisional biasanya menampung lebih dari 300 pedagang.Guritno mengungkapkan, pada tahun lalu pihaknya sudah berhasil melakukan revitalisasi pasar tradisional di lima kabupaten dan kota di berbagai provinsi. Sebut saja di Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo, Sampang, Karangasem dan Kotamubagu (Sulawesi Utara).Tahun 2009, kementerian mendapatkan jatah anggaran sebesar Rp 4,5 miliar. Akhir tahun lalu, pelaksanaan programnya sudah berhasil mencapai realisasi anggaran sekitar Rp 4 miliar. “Berhasil direalisasi 88%,” ujar Guritno. Maka, pemerintah menambah anggaran revitalisasi untuk tahun ini dan anggaran masuk dalam APBN Perubahan 2010, Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
800 Proposal revitalisasi pasar numpuk di Kemdag
JAKARTA. Tak kurang dari 800 proposal revitalisasi dan pembangunan pasar tradisional menumpuk di Kementerian Perdagangan (Kemdag). Subagyo, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan menjelaskan, proposal tersebut datang dari pemerintah kota dan kabupaten maupun propinsi dari seluruh Indonesia. Karena sudah terlalu banyak, Subagyo mengaku harus selektif menentukan prioritas pasar yang akan dibangun tersebut karena juga berkaitan dengan anggaran yang harus disetujui di DPR. “Jumlah pasar tradisional yang dibangun tergantung anggarannya, kalau besar kami bisa nambah,” kata Subagyo usai menghadiri rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (20/9). Tahun 2010, Kemdag hanya merevitalisasi 14 unit pasar tradisional karena anggaran yang terbatas sejumlah Rp 140 miliar. Sementara untuk tahun 2011 nanti, Kemendag mengajukan anggaran ke DPR senilai Rp 590 miliar untuk merevitalisasi 80 unit pasar tradisional. “Tergantung nanti disetujui atau tidak,” jelas Subagyo. Awal tahun ini, Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Guritno Kusumo menjelaskan, pemerintah menyediakan anggaran untuk revitalisasi pasar senilai Rp 210 miliar. Menurut rencana, ada 200 pasar tradisional yang bakal mendapat jatah perbaikan dan pembangunan kembali tersebut. Upaya ini akan dilakukan secara bertahap hingga mencapai target total 540 pasar. "Langkah ini diambil untuk mendukung para pedagang dan usaha kecil menengah yang menjalankan usaha di pasar tradisional," kata dia. Sebagai catatan, ia bilang, satu pasar tradisional biasanya menampung lebih dari 300 pedagang.Guritno mengungkapkan, pada tahun lalu pihaknya sudah berhasil melakukan revitalisasi pasar tradisional di lima kabupaten dan kota di berbagai provinsi. Sebut saja di Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo, Sampang, Karangasem dan Kotamubagu (Sulawesi Utara).Tahun 2009, kementerian mendapatkan jatah anggaran sebesar Rp 4,5 miliar. Akhir tahun lalu, pelaksanaan programnya sudah berhasil mencapai realisasi anggaran sekitar Rp 4 miliar. “Berhasil direalisasi 88%,” ujar Guritno. Maka, pemerintah menambah anggaran revitalisasi untuk tahun ini dan anggaran masuk dalam APBN Perubahan 2010, Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News