JAKARTA. Pemerintah akhirnya mengeluarkan paket kebijakan lanjutan pada Senin ini (9/12). Paket kebijakan lanjutan ini sebelumnya ditargetkan keluar pada Oktober 2013 kemarin. Paket kebijakan lanjutan ini terdiri dari dua peraturan, yaitu pengenaan pajak penghasilan (PPh) pasal 22 atas impor barang tertentu dan fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE). Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, pemerintah memiliki perhatian lebih soal impor. Karena itu, pada paket kebijakan ini, pemerintah menaikkan tarif pajak penghasilan (PPh) 22 bagi para importir, yang sebelumnya 2,5% untuk perusahaan dengan izin Angka Pengenal Importir (API), dinaikkan menjadi 7,5% dari nilai impor. Sedangkan yang tidak mempunyai izin API tetap dikenakan tarif 7,5%. Pemerintah berharap, dampak yang diharapkan dari PMK ini bias mengendalikan impor atas barang konsumsi tertentu, penurunan tekanan pada defisit neraca perdagangan, dan mendorong industri dalam negeri untuk meningkatkan produksi barang sebagai substitusi impor barang. Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menambahkan, ada 870 barang yang masuk kategori kenaikan tarif PPh 22.
870 barang kena kenaikan tarif PPh 22
JAKARTA. Pemerintah akhirnya mengeluarkan paket kebijakan lanjutan pada Senin ini (9/12). Paket kebijakan lanjutan ini sebelumnya ditargetkan keluar pada Oktober 2013 kemarin. Paket kebijakan lanjutan ini terdiri dari dua peraturan, yaitu pengenaan pajak penghasilan (PPh) pasal 22 atas impor barang tertentu dan fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE). Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, pemerintah memiliki perhatian lebih soal impor. Karena itu, pada paket kebijakan ini, pemerintah menaikkan tarif pajak penghasilan (PPh) 22 bagi para importir, yang sebelumnya 2,5% untuk perusahaan dengan izin Angka Pengenal Importir (API), dinaikkan menjadi 7,5% dari nilai impor. Sedangkan yang tidak mempunyai izin API tetap dikenakan tarif 7,5%. Pemerintah berharap, dampak yang diharapkan dari PMK ini bias mengendalikan impor atas barang konsumsi tertentu, penurunan tekanan pada defisit neraca perdagangan, dan mendorong industri dalam negeri untuk meningkatkan produksi barang sebagai substitusi impor barang. Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menambahkan, ada 870 barang yang masuk kategori kenaikan tarif PPh 22.