JAKARTA. Infrastruktur yang tidak memadai menjadi kelemahan terbesar yang dihadapi Indonesia. Selain infrastruktur, masalah lain berupa tingginya tingkat korupsi, minimnya SDM terlatih, sistem bea dan cukai yang membuat pergerakan barang terhambat, dan peraturan perundangan-udangan yang bermasalah, menjadi penghambat iklim usaha. Masalah-masalah itu dikemukakan oleh 588 orang eksekutif senior perusahaan Amerika Serikat (AS) di ASEAN yang disurvei Kadin AS atau US Camber of Commerce. Walau penuh masalah, namun dalam survei yang dirilis pada Kamis (28/8) itu, sebanyak 81% tetap menyatakan akan menggelar ekspansi di Indonesia di masa mendatang. Dengan persentase sebesar itu, Indonesia menjadi juara pertama mengungguli 9 perusahaan ASEAN lainnya. Ekspansi menjadi pilihan bisnis, sebab sebanyak 88% dari para bos itu yakin akan mendapatkan banyak keuntungan pada tahun depan. Optimisme keuntungan yang diharapkan perusahaan AS di Indonesia lebih tinggi dibanding tahun ini yang sebesar 62%.
88% perusahaan AS yakin raup untung di Indonesia
JAKARTA. Infrastruktur yang tidak memadai menjadi kelemahan terbesar yang dihadapi Indonesia. Selain infrastruktur, masalah lain berupa tingginya tingkat korupsi, minimnya SDM terlatih, sistem bea dan cukai yang membuat pergerakan barang terhambat, dan peraturan perundangan-udangan yang bermasalah, menjadi penghambat iklim usaha. Masalah-masalah itu dikemukakan oleh 588 orang eksekutif senior perusahaan Amerika Serikat (AS) di ASEAN yang disurvei Kadin AS atau US Camber of Commerce. Walau penuh masalah, namun dalam survei yang dirilis pada Kamis (28/8) itu, sebanyak 81% tetap menyatakan akan menggelar ekspansi di Indonesia di masa mendatang. Dengan persentase sebesar itu, Indonesia menjadi juara pertama mengungguli 9 perusahaan ASEAN lainnya. Ekspansi menjadi pilihan bisnis, sebab sebanyak 88% dari para bos itu yakin akan mendapatkan banyak keuntungan pada tahun depan. Optimisme keuntungan yang diharapkan perusahaan AS di Indonesia lebih tinggi dibanding tahun ini yang sebesar 62%.