MOMSMONEY.ID - Siapa sangka, warna ruangan bisa pengaruhi mood anak hingga orang dewasa, lo. Berikut ini arti warna ruangan. Menurut
From House To Home, terdapat penelitian yang menunjukkan, warna ruangan memberi efek psikologis pada setiap orang. Warna dinding atau ruangan bisa membuat kita merasakan apa saja, mulai dari kebahagiaan, tenang, gelisah, hingga marah dan frustrasi.
Untuk Anda yang sedang ingin mengecat ulang warna ruangan di rumah, mali lihat referensi arti warna ruangan berikut ini.
Baca Juga: 4 Tips Bersihkan Dinding yang Berjamur Agar Tak Bahayakan Kesehatan Keluarga Putih
Putih adalah warna yang umum digunakan sebagai warna cat pada ruangan. Putih menjadikan sebuah ruangan terlihat lebih besar & elegan. Namun sebaiknya warna putih tak digunakan sebagai warna ruangan pada kamar anak. Sebab warna putih membuat anak cukup stres. Tak heran jika pada akhirnya anak banyak yang mencoret-coret dinding berwarna putih. Warna putih hanya cocok digunakan untuk ruang kamar orang tua, sebab dapat menenangkan suasana hati. Hitam Warna hitam pada ruangan sangat tak disarankan apabila Anda memiliki anak. Warna ini dapat membuat ruangan terlihat lebih kecil & menimbulkan perasaan negatif. Sebaiknya warna hitam hanya digunakan sebagai warna aksen.
Baca Juga: Warna yang Bakal Ngetren di 2023: Cracked Pepper dari Behr Merah Merah merupakan salah satu warna yang paling berani. Melansir
My Move, merah jadi warna paling intens & dapat meningkatkan energi pada ruangan. Hal ini telah dibuktikan oleh penelitian bahwa tekanan darah & detak jantung lebih kencang, serta membuat suara anak jadi sedikit lebih keras daripada biasanya. Oranye Warna cerah seperti oranye cocok digunakan untuk ruangan yang penuh aktivitas karena dapat membangkitkan kegembiraan dan antusiasme. Melansir
Moms.com, warna oranye pada ruangan lebih cocok digunakan untuk ruang bermain, bukan ruang kamar.
Baca Juga: 5 Warna Cat Rumah yang Bagus untuk Kesehatan Mental, Aplikasikan di Ruangan Anda Kuning
Warna kuning pada ruangan telah terbukti dapat meningkatkan daya ingat dan konsentrasi pada anak. Kuning juga memberikan perasaan kebahagiaan dan keceriaan pada siapapun yang berada di ruangan tersebut. Namun warna kuning tak disarankan digunakan sebagai ruang kamar, sebab anak akan mengalami kesulitan tidur akibat warna cerah ini. Hijau
Melansir dari
New life painting, warti warna hijau sebagai warna ruangan membuat kita dapat berpikir tentang alam. Warna hijau memiliki efek menenangkan dan menyejukkan pada anak-anak maupun orang dewasa. Warna ini membantu meredakan kecemasan bagi orang-orang yang memiliki gangguan kecemasan.
Baca Juga: Ini Teori 5 Warna yang Perlu Anda Tahu Saat Mengecat Dinding Rumah Biru
Siapa sangka, ternyata warna biru punya efek yang lebih menenangkan daripada warna hijau. Warna biru pada ruangan kerap digunakan para ahli untuk memulai terapi pada anak-anak yang memiliki masalah perilaku yang buruk. Sebab, biru dapat mengurangi kecemasan dan amarah. Warna biru dikatakan dapat menurunkan tekanan darah dan memperlambat detak jantung. Sangat cocok bagi siapapun yang membutuhkan tempat untuk menenangkan diri.
Baca Juga: Ini Cara Mengecat Rumah dengan Warna Hangat Pink
Warna pink atau merah muda sering disebut-sebut sebagai warnanya perempuan. Namun arti warna yang satu jika dipakai sebagai warna ruangan, maka akan membuat kesan yang menenangkan, tak hanya untuk perempuan, tapi juga laki-laki. Tetapi ada baiknya untuk memadukan warna ruangan pink dengan warna-warna netral. Sebab warna pink jika terlalu banyak digunakan akan menimbulkan rasa bosan bagi yang melihatnya. Ungu Ingin mengasah ide & daya kreativitas anak? Moms bisa mengecat ruang belajar anak menggunakan warna ungu.
Warna ungu yang sejuk dapat merangsang kreativitas, kepekaan, & gairah seni yang terpendam pada diri si kecil. Namun sebaiknya warna ungu hanya digunakan sebagai warna aksen saja. Sebab jika sebuah ruangan terlalu banyak warna ungu, maka akan membuat siapapun jadi pusing saat melihatnya. Itulah berbagai arti warna ruangan yang dapat pengaruhi mood anak dan orang dewasa. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Raissa Yulianti
