JAKARTA. Bank-bank kelas kakap sudah mulai mengumumkan transparansi suku bunga dasar kredit (prime lending rate) hari ini. Hasil publikasi bank menggambarkan, sembilan bank mencatat rata-rata suku bunga dasar kredit (SBDK) hingga double digit. SBDK kredit korporasi tertinggi ada di PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT CIMB Niaga Tbk (BNGA) sebesar 11,35%. Sedangkan paling rendah ada di PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 9,00%. SBDK ritel tertinggi milik PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) yaitu 13,85% dan terendah milik PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) sebesar 10,10%. SBKD kredit konsumtif sektor KPR tertinggi tercatat milik Bukopin sebesar Rp 12,81%, sedangkan terendah milik BCA. Kemudian sektor non KPR tertinggi di PT Bank Danamon Tbk (BDMN) sebesar 23,60% dan terkecil di PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) sebesar 9,72%. Ahmad Baiquni, Direktur Keuangan BRI memaparkan SBDK beberapa sektor kredit BBRI. Di antaranya kredit korporasi sebesar 10,68%, kredit ritel 12,86%, kredit konsumtif KPR 11,49% dan non KPR 13,00%. "Efektivitas penurunan SBKD tidak bisa ditentukan oleh waktu, artinya penurunan itu tergantung dari pasar dan suku bunga acuan (BI rate)," ungkap Ahmad, dalam acara paparan kinerja BBRI, Kamis (31/3).
9 Bank kelas berat mulai umumkan SBDK
JAKARTA. Bank-bank kelas kakap sudah mulai mengumumkan transparansi suku bunga dasar kredit (prime lending rate) hari ini. Hasil publikasi bank menggambarkan, sembilan bank mencatat rata-rata suku bunga dasar kredit (SBDK) hingga double digit. SBDK kredit korporasi tertinggi ada di PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT CIMB Niaga Tbk (BNGA) sebesar 11,35%. Sedangkan paling rendah ada di PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 9,00%. SBDK ritel tertinggi milik PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) yaitu 13,85% dan terendah milik PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) sebesar 10,10%. SBKD kredit konsumtif sektor KPR tertinggi tercatat milik Bukopin sebesar Rp 12,81%, sedangkan terendah milik BCA. Kemudian sektor non KPR tertinggi di PT Bank Danamon Tbk (BDMN) sebesar 23,60% dan terkecil di PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) sebesar 9,72%. Ahmad Baiquni, Direktur Keuangan BRI memaparkan SBDK beberapa sektor kredit BBRI. Di antaranya kredit korporasi sebesar 10,68%, kredit ritel 12,86%, kredit konsumtif KPR 11,49% dan non KPR 13,00%. "Efektivitas penurunan SBKD tidak bisa ditentukan oleh waktu, artinya penurunan itu tergantung dari pasar dan suku bunga acuan (BI rate)," ungkap Ahmad, dalam acara paparan kinerja BBRI, Kamis (31/3).