KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gangguan asam lambung sangat mengganggu penderitanya. Asam lambung adalah gangguan pada lambung yang menyebabkan gejala tidak nyaman dan bahkan menyakitkan, seperti perut perih, mual, muntah, serta dada yang serasa terbakar. Mengutip Kompas.com, 19 Agustus 2021, gangguan asam lambung merupakan sebuah kondisi ketika cincin otot yang disebut sfingter esofagus bagian bawah (LES) tidak tertutup sepenuhnya. Jika LES terlalu sering terbuka, asam yang diproduksi oleh lambung untuk membantu proses pencernaan dapat naik ke kerongkongan, dan menimbulkan gejala yang telah disebutkan.
Penyebab asam lambung
- Makan dalam porsi besar atau langsung berbaring setelah makan
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Makan makanan berat dan langsung berbaring, terlentang atau membungkuk
- Ngemil menjelang tidur
- Mengonsumsi makanan tertentu, seperti jeruk, tomat, coklat, makanan pedas atau berlemak
- Minum alkohol, kopi, minuman berkarbonasi
- Merokok
- Sedang hamil
- Mengonsumsi obat aspirin, ibuprofen, atau obat tekanan darah.
- Esofagitis: Esofagitis adalah peradangan yang muncul akibat asam lambung yang melukai saluran kerongkongan. Gejala esofagitis di antaranya sakit tenggorokan, suara serak, sakit perut sampai ke dada. Esofagitis kronis yang tidak ditangani dapat meningkatkan risiko penyakit kanker esofagus.
- Tukak esofagus: Bahaya asam lambung juga dapat merusak lapisan esofagus dan memicu terbentuknya tukak. Gejala bisul esofagus di antaranya dada terasa panas, gangguan pencernaan, sakit saat menelan, mual, sakit perut, dan tinja berdarah. Jika tidak diobati, tukak esofagus bisa menyebabkan komplikasi serius seperti esofagus berlubang atau tukak berdarah.
- Penyempitan kerongkongan: Asam lambung yang tidak diobati bisa memicu peradangan, terbentuknya jaringan parut, dan pertumbuhan jaringan abnormal di kerongkongan. Akibatnya, kerongkongan bisa lebih sempit dan kaku. Hal itu membuat penderita susah menelan makanan, minuman, serta sesak bapas. Kondisi ini apabila berlangsung berkepanjangan bisa menyebabkan malnutrisi dan dehidrasi.
- Infeksi paru-paru: Bahaya asam lambung yang tidak boleh disepelekan lainnya yakni memicu infeksi paru-paru pneumonia aspirasi. Gangguan pernapasan ini terjadi saat asam lambung yang naik ke tenggorokan dan mulut terhirup sampai ke paru-paru. Gejala infeksi paru-paru terkait asam lambung ini yakni demam, batuk, nyeri dada, sesak napas, mengi, kelelahan, dan kulit pucat. Infeksi paru-paru ini apabila tidak ditangani bisa berdampak fatal sampai merenggut nyawa.
- Barret esofagus: Asam lambung yang merusak jaringan kerongkongan lambat laun juga bisa memicu perubahan sel di jaringan tersebut. Penyakit barret esofagus membuat sel pelapis esofagus berubah menjadi sel kelenjar. Kondisi ini rentan berkembang menjadi kanker esofagus.
- Kanker esofagus: Penderita asam lambung kronis memiliki risiko tinggi terkena kanker esofagus. Gejala kanker esofagus di antaranya susah menelan, berat badan turun tanpa sebab jelas, nyeri dada, batuk, dan ada gangguan pencernaan parah. Gejala kanker esofagus kerap tidak kentara di stadium awal. Penyakit ini baru terasa ketika sudah memasuki stadium lanjut.
- Mengonsumsi makanan atau minuman yang memicu gejala Makan dalam waktu 3-4 jam sebelum tidur
- Memakai pakaian yang ketat di pinggang
- Merokok
- Minum terlalu banyak alkohol
- Berhenti meminum obat yang diresepkan tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.