KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenali makanan tinggi zat besi untuk mengatasi kurang darah atau anemia. Kekurangan darah atau iron deficiency, juga dikenal sebagai anemia defisiensi besi, adalah kondisi di mana tubuh kekurangan zat besi yang cukup untuk memproduksi hemoglobin. Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang bertanggung jawab untuk membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Ketika seseorang mengalami kekurangan zat besi, produksi hemoglobin menurun, sehingga kapasitas darah untuk membawa oksigen juga berkurang.
Kondisi Anemia defisiensi besi merupakan salah satu bentuk anemia yang paling umum.
Baca Juga: 5 Tanda Melemahnya Sistem Imun Tubuh Sering Tak Kita Sadari Gejala umum
Ada beberapa gejala kekurangan darah atau anemia akibat dari defisiensi besi dapat meliputi:
- Kelelahan: Kekurangan oksigen dapat menyebabkan rasa lelah dan kelemahan umum.
- Pucat: Kekurangan hemoglobin dapat menyebabkan kulit pucat.
- Sesak napas: Kekurangan oksigen dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan sesak napas.
- Denyut jantung cepat: Tubuh mungkin mencoba untuk mengompensasi kekurangan oksigen dengan meningkatkan laju denyut jantung.
- Pusing atau sakit kepala: Kekurangan oksigen dapat memengaruhi fungsi otak.
- Sakit kepala: Anemia defisiensi besi dapat menyebabkan sakit kepala dan kesulitan berkonsentrasi.
Baca Juga: Segudang Manfaat Konsumsi Buah Tin Buat Kesehatan Tubuh yang Jarang Diketahui Penyebab Anemia
Sebelum anemia dapat diobati, penyebab utamanya harus diketahui. Pada sebagian besar wanita usia subur, anemia atau kekurangan zat besi disebabkan oleh menstruasi yang berat. Wanita menopause dan pasca menopause mungkin memerlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter untuk mengungkap penyebab anemia. Melansir dari
Everyday Health, perdarahan tukak lambung mengakibatkan kehilangan banyak darah tergantung pada tingkat keparahan tukak. Akibat hilangnya darah bisa picu anemia dan kekurangan zat besi. Setelah didiagnosis dan maag diobati, anemia juga akan hilang. Saat tukak lambung sembuh, bicarakan dengan dokter Anda mengenai suplemen zat besi. Anemia juga bisa menjadi indikator penyakit ginjal. Ginjal membantu sumsum tulang dalam pembuatan sel darah merah. Ketika fungsi ginjal menurun dan sumsum tulang berhenti membuat sel darah merah baru, anemia berkembang. Penyakit kronis atau kondisi medis jangka panjang dapat menyebabkan anemia. Pola makan yang buruk dan kekurangan nutrisi penting, vitamin, dan mineral tidak dapat memasok energi yang cukup bagi tubuh untuk meningkatkan produksi sel darah merah sehingga mengakibatkan anemia. Selain itu kondisi gizi buruk, terutama pada wanita lanjut usia dapat menjadi masalah serius yang dapat dihindari atau diatasi dengan mudah melalui kebiasaan makan yang benar.
Baca Juga: Meski Bau, Tapi Ini 8 Manfaat Jengkol untuk Kesehatan yang Menakjubkan Sumber Zat Besi Heme dari Hewan
Anda bisa memulai dengan konsumsi makanan untuk diet zat besi dari hemoglobin (heme) hewan dan tumbuhan dilansir dari laman
Health Direct. Diet Zat Besi: Daging 1. Daging Sapi, Domba, dan Babi Daging-daging ini menyediakan zat besi heme, yang lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan zat besi non-heme. Selain zat besi, daging juga kaya akan protein hewani, zinc, dan vitamin B12 yang mendukung kesehatan darah. Diet Zat Besi: Unggas 2. Ayam, Kalkun, dan Telur Zat Besi Heme dari Ayam dan Kalkun memberikan asupan yang baik untuk penyerapan optimal ke dalam darah. Selain itu ada Telur menyediakan zat besi non-heme, yang diserap lebih baik jika dikonsumsi bersama makanan kaya vitamin C. Diet Zat Besi: Makanan Laut 3. Salmon, Sarden, dan Tuna Sarden dan Tuna dapat menjadi Sumber zat besi heme untuk mendukung fungsi hemoglobin. Hal ini termasuk kandungan Asam Lemak Omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Diet Zat Besi: Jeroan 4. Hati Konsumsi Jeroan mungkin tidak dianjurkan dalam frekuensi yang kerap dilakukan. Sumber zat besi heme dari jeroan yang tinggi, dapat membantu mencegah anemia. Saat Anda memilih konsumsi Hati yang kaya akan vitamin A, penting untuk kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh.
Sumber Zat Besi Non-Heme dari Tumbuhan
Berbeda dengan zat besi dari hewan, konsumsi sayuran memiliki kemungkinan zat besi lebih lamban untuk diserap oleh tubuh. 5. Roti Gandum Makanan ini menyediakn zat besi non-heme yang dapat diserap lebih baik dengan konsumsi bersama makanan yang mengandung vitamin C. Anda bisa menambahkan sumber serat seperti Kacang-kacangan dan biji-bijian juga tinggi serat, mendukung pencernaan. 6. Buah Kering Kemudian, ada pilihan lain dari sumber zat besi Non-Heme adalah buah kering. Meskipun buah kering dan pasta gandum memberikan zat besi non-heme, perlu diperhatikan asupan gula tambahan pada buah kering. 7. Kacang-kacangan Zat Besi Non-Heme dari kacang bisa Anda dapatkan dari kacang campur, Panggang, Lentil, Buncis. Sumber zat besi non-heme yang kaya protein nabati dan serat. 8. Sayuran Berdaun Hijau Gelap Nah, bagi Anda yang suka konsumsi sayuran juga dapat mendapatkan zat besi dari Bayam, Bit Perak, dan Brokoli. Sayuran ini menyediakan zat besi non-heme yang kaya akan folat dan vitamin K. 9. Tahu Tahu dapat menjadi sumber zat besi non-heme yang baik untuk vegetarian atau orang yang mengonsumsi lebih banyak makanan nabati.
Selain itu, agar zat besi mudah diserap oleh tubuh, Anda perlu konsumsi Vitamin C. Tentu ini berguna untuk meningkatkan penyerapan zat besi non-heme, konsumsilah makanan ini bersama sumber vitamin C seperti buah citrus, tomat, atau paprika. Makanan dengan konsentrasi vitamin C yang lebih tinggi membantu tubuh menyerap zat besi. Buah segar harus menjadi bagian penting dari makanan sehari-hari wanita, tingkatkan jumlah yang dimakan untuk membantu tubuh memproduksi sel darah merah. Vitamin C dan buah jeruk berjalan beriringan. Makan banyak jeruk, grapefruit, lemon, tomat, dan stroberi. Perhatikan Kombinasi Makanan: Mengombinasikan makanan sumber zat besi non-heme dengan yang mengandung vitamin C dapat meningkatkan efisiensi penyerapan Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News