JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pelaku usaha asuransi sepertinya harus bekerja ekstra keras untuk memasarkan produk asuransi mikro. Pasalnya, sejak meluncur dua tahun silam, asuransi mikro belum memberikan hasil memuaskan, baik dari pertumbuhan premi maupun distribusi produknya. Lihat saja, berdasarkan data OJK, hingga saat ini, sebanyak 90% dari premi asuransi mikro yang dihimpun pelaku usaha masih terkonsentrasi pada produk asuransi jiwa kredit mikro. “Ini kan pemegang polisnya banyak yang tidak sadar mereka diasuransikan ketika mengajukan kredit,” tutur Muchlasin, Direktur Industri Keuangan Non Bank Syariah OJK, Rabu (20/5). Sedangkan sisanya 10% adalah produk-produk asuransi mikro nonjiwa kredit, seperti enam produk asuransi mikro bersama yang diluncurkan tahun lalu. Produk-produk asuransi mikro ini didistribusikan oleh sekitar 53 perusahaan asuransi jiwa dan umum. Itu artinya, belum semua pelaku usaha berperan serta dalam memasarkan produk asuransi mikro.
90% Asuransi mikro masih asuransi jiwa kredit
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pelaku usaha asuransi sepertinya harus bekerja ekstra keras untuk memasarkan produk asuransi mikro. Pasalnya, sejak meluncur dua tahun silam, asuransi mikro belum memberikan hasil memuaskan, baik dari pertumbuhan premi maupun distribusi produknya. Lihat saja, berdasarkan data OJK, hingga saat ini, sebanyak 90% dari premi asuransi mikro yang dihimpun pelaku usaha masih terkonsentrasi pada produk asuransi jiwa kredit mikro. “Ini kan pemegang polisnya banyak yang tidak sadar mereka diasuransikan ketika mengajukan kredit,” tutur Muchlasin, Direktur Industri Keuangan Non Bank Syariah OJK, Rabu (20/5). Sedangkan sisanya 10% adalah produk-produk asuransi mikro nonjiwa kredit, seperti enam produk asuransi mikro bersama yang diluncurkan tahun lalu. Produk-produk asuransi mikro ini didistribusikan oleh sekitar 53 perusahaan asuransi jiwa dan umum. Itu artinya, belum semua pelaku usaha berperan serta dalam memasarkan produk asuransi mikro.