90% DHE sudah masuk Indonesia



JAKARTA. Tingkat kepatuhan eksportir untuk memasukkan devisa hasil ekspor (DHE) ke Indonesia melalui bank domestik kian meningkat. Berdasarkan Bank Indonesia (BI) hingga November 2012, sudah 90% DHE masuk ke Indonesia. Januari - Oktober 2012 total ekspor Indonesia US$ 158,7 miliar atau turun 6,2% dibanding periode yang sama tahun lalu. Hingga November 2012, jumlah pelapor lembaga keuangan bukan bank sebanyak 2.419 korporasi dan pelapor DHE lebih dari 11.000 eksportir.  Direktur eksekutif Statistik Moneter Bank Indonesia Hendy Susilowati mengatakan peningkatan DHE yang dibarengi dengan peningkatan kualitas data akan membantu BI dalam menyusun perumusan kebijakan moneter. "Data tersebut sangat dibutuhkan untuk memantau pemeliharaan kestabilan nilai tukar rupiah," ujarnya, Rabu (5/12).Informasi saja, kebijakan DHE merupakan salah satu kebijakan Bank Indonesia (BI) untuk mengetahui kemampuan domestik dalam menyediakan suplai valuta asing. BI berharap dana yang masuk ke Indonesia akan mengendap lama sehingga stabilitas nilai tukar rupiah terjaga.  Dalam catatan BI ada lima bank terbaik dalam pelaporan DHE. Yakni, Bank BCA, Citibank,  Bank Tokyo Mitusbishi UFJ, Deutsche Bank AG Indonesia, dan PT Bank Muziho Indonesia.Selain itu, ada 10 eksportir yang paling patuh dalam melaporakan DHE. Yakni, Adaro Energi, Freeport Indonesia, Billitin Makmur Lestari, Musim Mas,  Aneka Bumi Pratama, KMK Global Sport, Seamless Pipe Indonesia Jaya, Kaltim Pasifik Amoniak, Toyota Motor Manufacturing Indonesia, dan Sari Mas Permai.Kepala Divisi Internasional Bank BNI Abdullah Firman Wibowo mengatakan untuk meningkatkan kesadaran eksportir pihaknya rajin melakukan sosialisasi pada eksportir. Bahkan BNI menempatkan orang secara khusus pada daerah tinggi ekspornya dan membuat pelaporan berbasis online. 'Kami juga membuat standar operasional procedure (SOP) untuk pelaporan DHE dan Rincian Transaksi Ekspor (RTE)," ujarnya.Dhalia M. Ariotedjo, Direktur Korporasi BCA juga mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, sosialisasi dan penjelasan yang lebih rinci yang dilakukan BCA membuat para eksportir paham tentang pengisian DHE. "Biasanya eksportir malas mengisi DHE karena mereka takut salah jadi kami jelaskan dengan rinci," terangnya.BCA mencatat rerata jumlah devisa ekspor yang ditempatkan di BCA mencapai Rp 1,8 triliun per bulan. Adapun total DHE yang masuk ke BNI mencapai US$ 21 iliar. Perinciannya, Letter of credit (L/C) US$ 1,74 miliar dan skema transaksi telegrafic transfer US$ 19,26 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie