BRUSSELS. Ancaman terhadap Iran terus digencarkan oleh Negara Barat. Menteri Luar Negeri Uni Eropa rencananya akan mengumumkan larangan bertahap pembelian minyak dari Iran dalam pertemuan yang akan digelar Senin (23/01) di Belgia.Langkah ini diyakini menjadi cara terakhir bagi Uni Eropa untuk menyikapi keputusan pengembangan program nuklir Iran.Uni Eropa saat ini merupakan pasar bagi 20% produk minyak ekspor Iran.Pemerintah Iran sudah berkali-kali mengatakan bahwa program nuklirnya hanya untuk kebutuhan listrik negara itu dan bukan untuk melengkapi sistem persenjataan mereka.Mereka juga mengatakan pemberian sanksi bukanlah cara untuk menyelesaikan persoalan terkait tudingan terhadap program nuklir mereka.Di pihak lawan, Pentagon mengumumkan bahwa kapal induk USS Abraham Lincoln dan kapal milik Angkatan Laut Kerajaan Inggris, serta kapal perang Prancis telah melewati Selat Hormuz. Kapal selanjutnya akan masuk ke wilayah teluk tanpa insiden apapun.Kabar itu muncul ditengah ancaman Iran yang akan melakukan pemblokiran jalur kapal di wilayah tersebut.Eropa dekati AsiaKepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton pada hari Jumat (20/01) lalu mengungkapkan bahwa negara-negara di Eropa masih membuka ruang untuk diplomasi meskipun sanksi telah dijatuhkan.Tapi, hingga saat ini Iran belum membalas tawaran yang diajukan pada Oktober tahun lalu untuk menggelar pembicaraan baru soal program nuklir mereka.Sebelumnya, Kamis (19/01) Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi terhadap Bank Sentral Iran namun dampak dari sanksi embargo minyak dinilai lebih penting.Minyak merupakan aset berharga bagi negara itu dan penjualannya telah membantu pemerintah Iran untuk mendapatkan banyak uang. Minyak juga memainkan peran dalam menentukan posisi kekuatan mereka.Keputusan Uni Eropa untuk menghentikan pembelian minyak Iran kemungkinan akan mengganggu ekonomi negara itu namun tidak akan sampai menghancurkan kekuatan ekonomi Iran.Pasar ekspor minyak Iran yang terbesar saat ini adalah Asia. Oleh karena itu agar sanksi ini berlaku efektif, Uni Eropa berniat membujuk negara-negara di kawasan Asia agar bersedia mengurangi pembelian minyak dari Iran.
Uni Eropa akan umumkan larangan impor minyak Iran
BRUSSELS. Ancaman terhadap Iran terus digencarkan oleh Negara Barat. Menteri Luar Negeri Uni Eropa rencananya akan mengumumkan larangan bertahap pembelian minyak dari Iran dalam pertemuan yang akan digelar Senin (23/01) di Belgia.Langkah ini diyakini menjadi cara terakhir bagi Uni Eropa untuk menyikapi keputusan pengembangan program nuklir Iran.Uni Eropa saat ini merupakan pasar bagi 20% produk minyak ekspor Iran.Pemerintah Iran sudah berkali-kali mengatakan bahwa program nuklirnya hanya untuk kebutuhan listrik negara itu dan bukan untuk melengkapi sistem persenjataan mereka.Mereka juga mengatakan pemberian sanksi bukanlah cara untuk menyelesaikan persoalan terkait tudingan terhadap program nuklir mereka.Di pihak lawan, Pentagon mengumumkan bahwa kapal induk USS Abraham Lincoln dan kapal milik Angkatan Laut Kerajaan Inggris, serta kapal perang Prancis telah melewati Selat Hormuz. Kapal selanjutnya akan masuk ke wilayah teluk tanpa insiden apapun.Kabar itu muncul ditengah ancaman Iran yang akan melakukan pemblokiran jalur kapal di wilayah tersebut.Eropa dekati AsiaKepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton pada hari Jumat (20/01) lalu mengungkapkan bahwa negara-negara di Eropa masih membuka ruang untuk diplomasi meskipun sanksi telah dijatuhkan.Tapi, hingga saat ini Iran belum membalas tawaran yang diajukan pada Oktober tahun lalu untuk menggelar pembicaraan baru soal program nuklir mereka.Sebelumnya, Kamis (19/01) Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi terhadap Bank Sentral Iran namun dampak dari sanksi embargo minyak dinilai lebih penting.Minyak merupakan aset berharga bagi negara itu dan penjualannya telah membantu pemerintah Iran untuk mendapatkan banyak uang. Minyak juga memainkan peran dalam menentukan posisi kekuatan mereka.Keputusan Uni Eropa untuk menghentikan pembelian minyak Iran kemungkinan akan mengganggu ekonomi negara itu namun tidak akan sampai menghancurkan kekuatan ekonomi Iran.Pasar ekspor minyak Iran yang terbesar saat ini adalah Asia. Oleh karena itu agar sanksi ini berlaku efektif, Uni Eropa berniat membujuk negara-negara di kawasan Asia agar bersedia mengurangi pembelian minyak dari Iran.