AAJI: Inflasi Medis Jadi Permasalahan yang Dihadapi Negara ASEAN



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permasalahan inflasi medis ternyata tak hanya dihadapi oleh industri asuransi di Indonesia saja, tetapi juga beberapa negara di Association of South East Asian Nations (ASEAN). Dengan demikian, hal itu membuat tingkat klaim kesehatan meningkat. 

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyampaikan kondisi tersebut berdasarkan pertemuan ASEAN Insurance Council (AIC) di Brunei beberapa waktu lalu.

"Jadi, sebenarnya masalah kesehatan itu tidak hanya dialami oleh Indonesia, tetapi dihadapi oleh semua negara ASEAN dengan kombinasi yang sama, yakni inflasi medis, edukasi masyarakat, hingga edukasi dari pusat pelayanan kesehatan," ungkap Ketua Bidang Kanal Distribusi & Inklusi Tenaga Pemasar AAJI Elin Waty dalam konferensi pers di Kantor AAJI, Jakarta Pusat, Jumat (29/11).


Berdasarkan pertemuan tersebut, Elin menerangkan dari sekian banyak negara, ada salah satu negara yang ternyata berhasil menekan tingkat klaim kesehatan di level single digit per Oktober 2024. Sayangnya, tak disebutkan negara mana yang berhasil mencapai level single digit tersebut. Dia juga bilang negara lainnya rata-rata berada di dobel digit untuk klaim kesehatan.

Baca Juga: AAJI Catat Pendapatan Premi Rp 132,27 Triliun hingga Kuartal III-2024

Lebih lanjut, Elin menyampaikan negara dengan klaim kesehatan single digit itu menerangkan bahwa mereka menerapkan sejumlah upaya untuk menekan tingkat inflasi medis sehingga berdampak terhadap pembayaran klaim kesehatan. Salah satu upayanya, yakni berusaha menaikkan premi untuk asuransi tertentu setiap tahunnya.

"Selain itu, mereka juga melakukan sharing biaya, jadi nasabah itu dikenakan sharing biaya. Misalnya, dalam satu tahun itu ternyata klaimnya tinggi, itu bisa dikurangi," katanya.

Elin mengatakan negara tersebut juga memberlakukan pengaturan jenis obat yang diberikan kepada pasien. Sebab, selain inflasi medis, over treatment juga menjadi penyebab klaim kesehatan meningkat.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menuturkan, clinical pathway atau jalur klinis menjadi salah satu cara yang dilakukan beberapa negara dalam menghadapi inflasi medis. Adapun clinical pathway adalah panduan yang digunakan untuk mengelola perawatan pasien dengan kondisi medis tertentu. Clinical pathway merupakan gabungan dari standar asuhan setiap pekerja kesehatan secara terstruktur.

Baca Juga: Per Kuartal III, AAJI Catat Klaim Asuransi Kesehatan Naik 37,2% Jadi Rp 20,91 Triliun

"Hal itu sudah berjalan dan diikuti oleh perusahaan asuransi, tenaga medis, hingga rumah sakit. Dengan demikian, pasien bisa dengan tepat mendapatkan perawatan medis. Jadi, itu cukup efektif dalam menjaga efektivitas dari biaya kesehatan," ujar Budi.

Sebagai informasi, inflasi medis menjadi salah satu penyebab meningkatnya klaim asuransi kesehatan di Indonesia. Berdasarkan data AAJI, klaim asuransi kesehatan per kuartal III-2024 mencapai Rp 20,91 triliun. Nilai itu naik sebesar 37,2%, jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 15,24 triliun. 

Secara rasio perbandingan, pembayaran klaim kesehatan masih tergolong tinggi sebesar 139,5% per kuartal III-2024. Artinya, jumlah klaim kesehatan yang dibayarkan oleh industri asuransi jiwa lebih besar daripada premi yang diterima.

Selanjutnya: Elon Musk Bergabung dengan Keluarga Donald Trump untuk Merayakan Thanksgiving

Menarik Dibaca: Chandra Asri Pasific Kolaborasi dengan Rumah Atsiri dalam Circle of Beauty 3.0

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati