JAKARTA. Industri asuransi jiwa nasional optimistis asetnya tembus Rp 500 triliun di tahun depan. Dengan catatan, pertumbuhan hingga akhir tahun ini dan tahun depan mencapai sedikitnya 30%. Sampai akhir tahun lalu, aset industri asuransi jiwa tercatat mencapai Rp 280 triliun (unaudited). Hendrisman Rahim, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menuturkan, optimisme ini bukan isapan jempol semata, mengingat pertumbuhan aset industri selalu di atas 30% setiap tahunnya. “Akhir tahun lalu, bahkan pertumbuhannya berkisar 35%,” ujarnya ditemui KONTAN, Senin (3/2). Apalagi, berkaca pada penetrasi pasarnya yang masih mini, ruang untuk asuransi jiwa bertumbuh masih terbuka lebar. Indonesia bahkan tercatat sebagai satu dari tiga negara dengan penetrasi industri asuransi terendah di Asia, setelah Vietnam dan Filipina.
AAJI optimistis aset tembus Rp 500 triliun
JAKARTA. Industri asuransi jiwa nasional optimistis asetnya tembus Rp 500 triliun di tahun depan. Dengan catatan, pertumbuhan hingga akhir tahun ini dan tahun depan mencapai sedikitnya 30%. Sampai akhir tahun lalu, aset industri asuransi jiwa tercatat mencapai Rp 280 triliun (unaudited). Hendrisman Rahim, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menuturkan, optimisme ini bukan isapan jempol semata, mengingat pertumbuhan aset industri selalu di atas 30% setiap tahunnya. “Akhir tahun lalu, bahkan pertumbuhannya berkisar 35%,” ujarnya ditemui KONTAN, Senin (3/2). Apalagi, berkaca pada penetrasi pasarnya yang masih mini, ruang untuk asuransi jiwa bertumbuh masih terbuka lebar. Indonesia bahkan tercatat sebagai satu dari tiga negara dengan penetrasi industri asuransi terendah di Asia, setelah Vietnam dan Filipina.