AAJI Proyeksikan Klaim Kesehatan Akan Tetap Meningkat Sepanjang Tahun 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memproyeksi untuk klaim kesehatan masih akan alami peningkatan di tahun 2023 ini, karena didorong oleh kondisi udara khususnya di daerah Jabodetabek dan masih tingginya inflasi biaya kesehatan.

Peningkatan klaim kesehatan tersebut akan terjadi baik dalam klaim kesehatan perorangan maupun klaim kesehatan kumpulan.

Meskipun kondisi tersebut berada di tengah tren penurunan total klaim dan manfaat yang dibayarkan industri asuransi jiwa sebanyak 5,3% menjadi Rp 79,44 triliun.


Dalam data yang dirilis oleh AAJI, pembayaran klaim kesehatan meningkat sebanyak 35,3% menjadi Rp 9,39 triliun. Padahal di periode yang sama di tahun 2022, pembayaran klaim kesehatan mencatatkan sebesar Rp 6,94 triliun.

Baca Juga: AAJI Sebut Penurunan Klaim Akhir Kontrak Sudah Bisa Diprediksi Perusahaan

Direktur Eksekutif AAJi Togar Pasaribu mengatakan bahwa AAJI sempat melakukan diskusi dengan beberapa pakar kesehatan terkait dengan fenomena kondisi udara dan inflasi biaya kesehatan tersebut.

“Hasilnya memang diperlukan komunikasi yang terstruktur dari berbagai pihak untuk menemukan jalan tengah dari fenomena ini,” ujar Togar pada Kontan, Minggu (17/9).

Sehingga, AAJI saat ini terus mendorong transformasi industri asuransi jiwa melalui inovasi produk dan layanan serta memperbanyak koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan seperti regulator, pihak penyedia layanan kesehatan, third party administrator serta pihak-pihak lain yang berkaitan dengan industri kesehatan.

Togar mengatakan bahwa asuransi kesehatan merupakan produk asuransi dasar yang manfaatnya sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia.

“Untuk itulah, kami di industri sangat menjaga kualitas pelayanan kami agar mampu melayani nasabah secara maksimal,” ungkap Togar.

Di sisi lain, AAJI juga melihat bahwa total klaim dan manfaat alami penurunan disebabkan oleh klaim penebusan polis (surrender) dan penarikan sebagian (partial withdrawal) yang sering mendominasi juga tercatat alami penurunan di sepanjang Semester I-2023 ini.

“Penurunan ini menandakan sudah jauh membaiknya kondisi perekonomian masyarakat dan meningkatnya pemahaman atas manfaat perlindungan jangka panjang asuransi jiwa,” papar Togar.

Baca Juga: Indonesia Re Implementasi Green Business Dalam Mengelola Risiko

Begitu pula dengan klaim meninggal dunia yang alami penurunan sebanyak 13,1% menjadi Rp 5,18 triliun, sekaligus memiliki kontribusi sebanyak 6,5% terhadap total klaim.

“Seiring dengan membaiknya tingkat mortalitas masyarakat Indonesia,” pungkas Togar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi