KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat produk tradisional masih mendominasi pendapatan industri asuransi jiwa pada 2023. Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu memproyeksikan pada tahun ini, produk tradisional dan unitlink porsinya akan berimbang. "Pertumbuhan unitlink dan tradisional diharapkan berimbang pada 2024 agar dapat mendorong pertumbuhan industri asuransi jiwa makin baik," kata Togar kepada Kontan, Jumat (29/3).
Togar menambahkan premi industri asuransi jiwa diperkirakan rebound setelah penyesuaian produk unitlink mengikuti regulasi terbaru, yaitu SEOJK Nomor 5 Tahun 2022. Sementara itu, dia mengatakan produk tradisional masih mendominasi pendapatan premi industri asuransi jiwa pada 2023. Berdasarkan data full year 2023, produk tradisional mengambil porsi 52% atau Rp 92,33 triliun, sedangkan unitlink 48% atau Rp 85,33 triliun. Baca Juga: AAJI: Klaim Kesehatan Meningkat Signifikan Selama 3 Tahun Terakhir "Kami melihat hal itu sebagai gambaran bahwa pemahaman dan kesadaran akan kebutuhan produk asuransi di masyarakat makin membaik," tuturnya. Togar mengatakan secara umum, total pendapatan premi pada akhir 2023 sebesar Rp 219,70 triliun. Nilai itu turun tipis 2%, jika dibandingkan total pendapatan 2022.