AAJI Sebut Asuransi Pendidikan Berpotensi Terus Tumbuh ke Depannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyatakan asuransi pendidikan masih memiliki potensi yang besar ke depannya. Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu mengatakan asuransi pendidikan sangat diperlukan karena biaya untuk menempuh pendidikan bisa dibilang relatif mahal. 

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dia bilang inflasi yang terjadi untuk biaya pendidikan itu sekitar 10%-15%. Selain itu, biaya pendidikan juga dibutuhkan untuk rentang waktu yang cukup panjang.

"Berdasarkan hal tersebut, asuransi pendidikan dapat menjadi salah satu kunci bagi masyarakat untuk membantu pengelolaan keuangan dalam hal pencadangan biaya pendidikan. Seiring dengan meningkatnya kesadaran berasuransi masyarakat Indonesia, kami yakin prospek asuransi pendidikan ke depannya masih memiliki peluang untuk terus bertumbuh," ungkapnya kepada Kontan, Jumat (10/5).


Baca Juga: AAJI Optimistis Pendapatan Premi Kanal Bancassurance Bertumbuh pada 2024

Apabila tidak dipersiapkan sejak jauh-jauh hari, Togar menyebut tidak menutup kemungkinan masalah biaya menjadi kendala bagi masyarakat untuk menuntaskan pendidikan. Oleh karena itu, dia mengatakan memiliki asuransi pendidikan bisa membantu pengelolaan keuangan dan menyusun rencana pendidikan yang terukur.

Sebagai informasi, pendapatan premi asuransi jiwa secara keseluruhan tercatat sebesar Rp 177,66 triliun pada 2023. Nilai tersebut masih mengalami penurunan sebesar 7,1%, jika dibandingkan dengan 2022.

Mengenai hal itu, Togar menerangkan penurunan premi disebabkan adanya perubahan minat masyarakat baik dari tipe pembayaran maupun dari produk asuransi. Secara spesifik, dia bilang penurunan pendapatan premi disebabkan oleh menurunnya premi tunggal. 

"Selain itu, penurunan premi juga disebabkan belum optimalnya penjualan produk unitlink," kata Togar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .