JAKARTA. ketergantungan industri asuransi jiwa terhadap keberadaan agen sepertinya masih sangat kuat. Untuk mengejar target pertumbuhan industri, jumlah agen pun perlu terus digenjot. Hendrisman Rahim Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyebut hingga akhir bulan Juni 2016, industri ini sudah diperkuat oleh 513.000 agen tersertifikasi. "Sampai akhir tahun nanti kami terus kejar sampai ke angka 650.000 agen," kata dia, Jumat (19/8). Keberadaan agen memang masih sangat diandalkan dalam memperbesar pundi-pundi perolehan premi. Pasalnya rata-rata kontribusi premi yang didapat dari jalur ini berada di kisaran 40%.
AAJI targetkan punya 650.000 agen di akhir tahun
JAKARTA. ketergantungan industri asuransi jiwa terhadap keberadaan agen sepertinya masih sangat kuat. Untuk mengejar target pertumbuhan industri, jumlah agen pun perlu terus digenjot. Hendrisman Rahim Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyebut hingga akhir bulan Juni 2016, industri ini sudah diperkuat oleh 513.000 agen tersertifikasi. "Sampai akhir tahun nanti kami terus kejar sampai ke angka 650.000 agen," kata dia, Jumat (19/8). Keberadaan agen memang masih sangat diandalkan dalam memperbesar pundi-pundi perolehan premi. Pasalnya rata-rata kontribusi premi yang didapat dari jalur ini berada di kisaran 40%.