JAKARTA. PT Astra Agro Lestari (AALI) berencana mengakuisisi 20.000 hektare (ha) lahan di daerah Papua. "Kami mencari daerah yang memenuhi skala ekonomis bagi perusahaan kami," kata Tofan Mardy, Head of Public Relation kepada KONTAN (13/9).Rencananya, lahan tersebut dipergunakan untuk diversifikasi bisnis membangun pabrik gula, sekaligus untuk menanam tanaman tebu. "Untuk target investasinya, kami belum bisa menyebutkan karena masih dalam tahap penyelusuran," lanjut Tofan. AALI sudah mempertimbangkan wilayah tanah yang memiliki unsur geografis dan kimia yang cocok ditanami tanaman tebu di Papua.Sementara itu, AALI menargetkan laba bersih tahun ini bisa naik 22,72% dari akhir tahun 2010 lalu. "Dari pengamatan para analis kami, kemungkinan sampai akhir tahun AALI masih berpotensi mencetak laba bersih mencapai Rp 2,7 triliun dari Rp 2,2 triliun dari akhir tahun sebelumnya," jelas Tofan. Jika dilihat, target tersebut memang sangat optimistis, mengingat sampai akhir Agustus, AALI baru menorehkan laba bersih Rp 1,5 triliun.Menurut Tofan, pendapatan usaha untuk tahun ini, akan lebih banyak disumbang dari pendapatan penjualan hasil produksi kelapa sawit, yang mana produksi AALI paling banyak dicetak di pabriknya yang berada di daerah Sumatera, yaitu, Riau, Aceh dan Jambi. "Proporsi produksi kelapa sawit kami di daerah Sumatera bisa mencapai 40% dari total produksi," jelas Tofan. Sisanya, produsen kelapa sawit ini punya cabang usaha di daerah Kalimantan dan Sulawesi yang proporsi produksinya masing-masing sekitar 30%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
AALI berencana akuisisi 2.000 hektare lahan di Papua
JAKARTA. PT Astra Agro Lestari (AALI) berencana mengakuisisi 20.000 hektare (ha) lahan di daerah Papua. "Kami mencari daerah yang memenuhi skala ekonomis bagi perusahaan kami," kata Tofan Mardy, Head of Public Relation kepada KONTAN (13/9).Rencananya, lahan tersebut dipergunakan untuk diversifikasi bisnis membangun pabrik gula, sekaligus untuk menanam tanaman tebu. "Untuk target investasinya, kami belum bisa menyebutkan karena masih dalam tahap penyelusuran," lanjut Tofan. AALI sudah mempertimbangkan wilayah tanah yang memiliki unsur geografis dan kimia yang cocok ditanami tanaman tebu di Papua.Sementara itu, AALI menargetkan laba bersih tahun ini bisa naik 22,72% dari akhir tahun 2010 lalu. "Dari pengamatan para analis kami, kemungkinan sampai akhir tahun AALI masih berpotensi mencetak laba bersih mencapai Rp 2,7 triliun dari Rp 2,2 triliun dari akhir tahun sebelumnya," jelas Tofan. Jika dilihat, target tersebut memang sangat optimistis, mengingat sampai akhir Agustus, AALI baru menorehkan laba bersih Rp 1,5 triliun.Menurut Tofan, pendapatan usaha untuk tahun ini, akan lebih banyak disumbang dari pendapatan penjualan hasil produksi kelapa sawit, yang mana produksi AALI paling banyak dicetak di pabriknya yang berada di daerah Sumatera, yaitu, Riau, Aceh dan Jambi. "Proporsi produksi kelapa sawit kami di daerah Sumatera bisa mencapai 40% dari total produksi," jelas Tofan. Sisanya, produsen kelapa sawit ini punya cabang usaha di daerah Kalimantan dan Sulawesi yang proporsi produksinya masing-masing sekitar 30%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News