AALI Masih Kaji Investasi Papua



JAKARTA. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) sepertinya belum akan merealisasikan rencana ekspansi kebun tebu dan pabrik gula (PG) di Merauke, Papua. Sampai saat ini, perusahaan ini masih melakukan kajian terhadap rencana pembukaan lahan seluas 20.000 hektare (ha) tersebut.

Walau begitu Tofan Mahdi, Head of Public Relation AALI mengatakan, pihaknya serius meneruskan rencana pembukaan lahan tebu tersebut. "Saat ini kita terus berdiskusi tentang potensinya. Kita lakukan kajian mendalam," katanya kepada KONTAN

Oleh karena itu AALI masih belum akan merealisasikan rencana itu pada tahun ini. Sebab sebelum mulai membuka lahan perkebunan, perusahaan perlu memahami sosial ekonomi masyarakat sekitar dan menghitung skala ekonomi usaha. "Luas lahan dan volume produksi menjadi faktor penentu utama," kata Tofan. Untuk mengejar skala ekonomi tersebut, kapasitas pabrik gula yang akan dibangun minimal harus mencapai 10.000 ton cane per day (tcd).


Merauke adalah kawasan yang digadang-gadang pemerintah untuk dijadikan kawasan pengembangan produksi pangan terpadu atau sering disebut Merauke Integrated Food Estate and Energy (MIFEE). Beberapa perusahaan sebelumnya mengaku siap berinvestasi di daerah itu, seperti PT Rajawali Corpora, Wilmar Indonesia, Grup Hardaya Perkasa, maupun Grup Medco.

PT Wilmar Indonesia juga mengaku telah mendapatkan izin penggunaan lahan dari Pemda setempat dan sedang menunggu izin pelepasan dari Kementerian Kehutanan untuk segera merealisasikan investasinya seluasĀ  80.000 ha.

Hendri Saksti, Head of Operations Wilmar Indonesia mengatakan, produksi tebu di Papua ditargetkan mencapai lebih dari 10.000 tcd-12.000 tcd untuk mencapai tingkat efisiensi operasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa