AAUI: Asuransi Umum Siap Ambil Peluang di Program Food Estate pada 2025



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyatakan industri asuransi umum siap menangkap kesempatan untuk turut berkontribusi dalam program strategis ketahanan pangan atau food estate pemerintahan baru pada 2025. 

Ketua Umum AAUI Budi Herawan meyakini keikutsertaan industri dalam program tersebut akan membantu menumbuhkan kinerja asuransi umum pada tahun depan.  Budi juga membeberkan asuransi umum akan memanfaatkan kesempatan tersebut melalui asuransi parametrik. 

"Kami diberi kesempatan untuk bisa berpartisipasi nanti melalui asuransi parametrik. Jadi, hal itu coba kami tangkap dan beberapa teman-teman industri akan masuk di sana," ungkapnya dalam konferensi pers AAUI di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (3/12).


Baca Juga: AAUI: Persiapan Implementasi PSAK 117 Bikin Ekuitas Asuransi Umum Menurun

Budi menerangkan peluang untuk mengembangkan kinerja asuransi parametrik begitu besar. Sebab, Indonesia memiliki demografi pertanian yang begitu luas. 

Dia menyebut industri akan membicarakan lebih lanjut mengenai strategi dalam memanfaatkan peluang tersebut.

Selain itu, dalam acara Komunitas Penulis Asuransi Indonesia (KUPASI) yang digelar Kamis (5/12), Budi menerangkan asuransi parametrik juga akan bermanfaat bagi ekosistem pertanian. 

Dia bilang keikutsertaan industri asuransi umum dalam program food estate juga bisa berdampak positif bagi pertanian.

"Kami juga membantu di sisi kekuatan pangan, tak hanya untuk domestik, tetapi pertanian bisa memaksimalkan ekspor mereka juga dengan perlindungan asuransi," ungkap Budi.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa potensi pengembangan asuransi pertanian di Indonesia masih sangat besar. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK Ogi Prastomiyono mengatakan pemerintah sudah lama menjalankan program asuransi usaha tani padi melalui PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo). 

Namun, dia bilang cakupannya masih terbatas, bahkan program tersebut hanya menjangkau sekitar 40.000 petani sepanjang 2023. 

“Dengan potensi pengembangan asuransi tani yang masih besar, kami siap mendukung perluasan program oleh pemerintah,” kata Ogi dalam lembar jawaban tertulis, Selasa (10/9). 

Baca Juga: AAUI Berharap Program Asuransi Wajib TPL Kendaraan Diimplementasikan Semester II-2025

Ogi menuturkan hal itu selaras dengan peran OJK dalam pengembangan pasar asuransi, khususnya dalam mengatasi protection gap di sektor pertanian yang masih signifikan. 

Menurutnya, industri asuransi di Indonesia telah siap dengan berbagai produk yang mendukung sektor pertanian, termasuk asuransi parametrik, yang dikembangkan oleh 10 perusahaan asuransi nasional. 

“Jadi, secara kesiapan, industri asuransi sebenarnya sudah siap,” ungkap Ogi.

Meskipun demikian, Ogi mengatakan perlu adanya sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti Kementerian Pertanian dan Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk meningkatkan penetrasi asuransi pertanian di masa depan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi