AAUI Bakal Bentuk Pool Bisnis Surety Bond



JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) berencana membentuk pool asuransi proyek (surety bond). Tujuannya untuk menggalang kapasitas atau kemampuan menahan risiko agar premi tidak lari keluar negeri. "Kalau ada pool, kapasitasnya bisa ditampung di dalam negeri," kata Robby Loho, pengurus AAUI, Senin (22/2).

Tapi pihak AAUI belum memutuskan seperti bentuk pool itu nantinya. Menurut Robby, bisa jadi surety bond masuk dalam pool Kerjasama Custom Bond Indonesia (KSCBI) atau terpisah sama sekali.

Robby melihat, pendirian pool ini bukan tanpa hambatan. Selain adanya tuntutan dari pihak regulator untuk membenahi bisnis ini, penggagas pool juga harus berhadapan dengan pemain surety bond lain yang kemungkinan tidak sepakat dengan rencana ini.


"Mungkin pemain besar tidak mau bergabung karena merasa sudah memiliki pasar sendiri," ujarnya. Wakil Ketua AAUI Harry Kaporo mengatakan, untuk mendirikan pool asuransi surety bond, asosiasi sudah membentuk dua tim khusus.

Selain ingin mendirikan pool, asosiasi juga akan membenahi bisnis surety bond, mulai dari penyeragaman polis hingga penanganan klaim. Humas AAUI Willy S. Dharma bilang, saat ini pihaknya sedang mempelajari pelaku surety bond yang selama ini enggan mencantumkan premi di polis.

Pembenahan bisnis surety bond ini ada kaitannya dengan sikap pemerintah yang tidak jadi menghapus peran asuransi dalam jaminan proyek pemerintah. Di dalam draf akhir revisi Kepres No. 80/2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah, peran asuransi akhirnya dipertahankan.

Tapi pemerintah meminta syarat agar pelaku di industri ini mengubah perilaku mereka. Oh ya, saat ini ada sekitar 44 perusahaan asuransi yang melayani jasa surety bond.

Presiden Direktur Asuransi Bintang Zafar Dinesh Idham mengatakan, pihaknya kemungkinan akan kembali menghidupkan bisnis surety bond. “Dulu pernah punya dan mungkin akan kami hidupkan kembali,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Johana K.